Detail Berita

Hukum & Politik

Puluhan Ribu Masyarakat Kangean Gelar Doa Bersama Tolak Eksplorasi Migas

Pewarta : Ainur Rahman

20 November 2025

17:12

Ribuan Warga Kangen Do'a Bersama dan Deklarasi Tolak Tambang Migas pada 20 November 2025 (Foto : Ainur Rahman)

KANGEAN, enewsindo.co.id - Puluhan ribu warga Pulau Kangean memadati alun-alun Kecamatan Arjasa pada Kamis (20/11/2025) menggelar doa bersama sekaligus mendeklarasikan penolakan terhadap rencana eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi (migas) oleh PT KEI. 

Kegiatan ini diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat, organisasi masyarakat (ormas), kelompok pemuda hingga organisasi lingkungan.

Aksi tersebut digelar sebagai bentuk upaya mempertahankan tanah leluhur, ekosistem, serta keberlanjutan kehidupan masyarakat Kangean. Presiden organisasi masyarakat GESLIM, Ainul Yaqin, menyampaikan bahwa masyarakat tidak menolak pembangunan, namun menolak kebijakan yang berpotensi merusak lingkungan dan mengabaikan hak-hak masyarakat lokal.

“Kami menolak tambang migas di Pulau Kangean demi masa depan anak-cucu kita,” ujar Ainul Yaqin, yang juga putra salah satu tokoh agama setempat.

“Kami akan terus menjaga tanah leluhur ini. Tambang migas bukan jalan yang tepat jika nanti justru merusak kehidupan masyarakat.” tambahnya.

Ainul Yaqin menegaskan bahwa kekhawatiran warga berakar dari potensi kerusakan laut dan darat, serta hilangnya akses masyarakat terhadap tanah adat yang selama ini menjadi ruang hidup, sumber ekonomi, dan bagian dari identitas budaya Kangean.

Sejumlah tokoh ormas lingkunga mengatakan perlunya kajian lingkungan yang transparan dan partisipatif. Mereka meminta pemerintah, baik daerah maupun pusat, membuka ruang dialog yang jujur sebelum memberikan izin lebih lanjut kepada PT KEI.

Selain kekhawatiran terhadap kerusakan ekologi, masyarakat juga menyoroti potensi ancaman terhadap mata pencaharian nelayan dan petani, serta risiko perubahan tata guna lahan yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup warga pulau. 

"Terumbu karang, laut yang menjadi sumber nafkah, dan tanah adat disebut sebagai elemen paling rentan terdampak," kata salah satu warga yang ikut Deklarasi dan Do'a bersama..

Dalam aksi tersebut, masyarakat menyampaikan tiga tuntutan utama yakni pertama, penghentian proses izin eksplorasi dan eksploitasi migas di Pulau Kangean, Kedua Kewajiban pemerintah dan perusahaan melakukan konsultasi publik yang jujur, terbuka dan melibatkan masyarakat adat serta warga lokal, Ketiga Perlindungan terhadap tanah adat, ekosistem, dan lingkungan hidup masyarakat Kangean.

Doa bersama dimulai sekitar pukul 08.00 WITA dan berlangsung khidmat. Warga dari berbagai desa hadir membawa dukungan moral, termasuk kelompok perempuan, pemuda, dan komunitas lingkungan. 

Selain pembacaan doa dan orasi singkat, aksi ini juga dijadikan momentum untuk menyerahkan petisi penolakan kepada perwakilan pemerintah kabupaten dan pihak terkait. Aksi damai ini ditutup dengan doa keselamatan bagi Pulau Kangean, serta seruan agar pemerintah mendengar suara masyarakat sebelum mengambil keputusan terkait rencana tambang migas tersebut.

Tags : #Talak Ekplprasi Migas #PT KEI #Kangean #Sumenep #Doa Berama #Deklarasi Tolak Migas

Ikuti Kami :

Komentar