Detail Berita

Hukum & Politik

Perhutani Bondowoso Tegaskan Komitmen Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan

Pewarta : Evelyn

17 Oktober 2025

13:23

Apel di Alun Alun Bondowoso kesiapan menyongsong musim penghujan pada 17 Oktober 2025 (Foto : Evelyn)

BONDOWOSO, enewsindo.co.id - Menyongsong datangnya musim penghujan, semangat kebersamaan lintas sektor tampak menguat di Alun-alun Raden Bagus Asra Ki Ronggo, Bondowoso, Jumat (17/10/2025). Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi, sebuah langkah konkret untuk memastikan kesiapan daerah menghadapi potensi bencana alam.

Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso turut mengambil peran penting dalam kegiatan tersebut. Bagi institusi yang sehari-hari mengelola kawasan hutan dan sumber daya alam ini, kesiapsiagaan bencana bukan sekadar kewajiban, melainkan bagian dari tanggung jawab ekologis.

Apel dipimpin langsung oleh Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, S.Ag., selaku pembina apel. Hadir pula jajaran Forkopimda, perwakilan TNI–Polri, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, PMI, Tagana, serta unsur BUMN/BUMD dan berbagai komunitas relawan, mahasiswa, hingga Pramuka.

Tujuan utama apel ini bukan semata seremoni. Di balik barisan rapi peserta dan deretan alat tanggap darurat yang diperiksa satu per satu, tersimpan pesan kuat: bondowoso harus siap. Siap menghadapi ancaman banjir, longsor, dan angin kencang yang kerap menghantui wilayah pegunungan di musim hujan.

Bupati Abdul Hamid menegaskan, kesiapsiagaan harus menjadi budaya bersama, bukan hanya tanggung jawab lembaga pemerintah.

"Kesiapsiagaan bukan hanya tentang alat dan personel, tetapi juga tentang kesadaran dan kesiapan seluruh elemen masyarakat. Dengan kerja sama yang solid, kita dapat meminimalkan risiko dan dampak bencana yang mungkin terjadi,” ujarnya di hadapan peserta apel.

Di tengah acara, sorotan juga tertuju pada partisipasi Perhutani KPH Bondowoso. Administratur Misbakhul Munir menegaskan bahwa pengelolaan hutan tak bisa dilepaskan dari konteks mitigasi bencana. Hutan, katanya, adalah benteng alami yang menjaga keseimbangan air dan mencegah longsor.

“Kami mendukung penuh kegiatan kesiapsiagaan ini. Selain menjaga kelestarian hutan, kami juga berkewajiban membantu masyarakat dalam mitigasi bencana, terutama di wilayah hulu yang rawan longsor dan banjir,” tutur Munir.

Perhutani pun menyiagakan personel Polisi Hutan (Polhut) dan Mandor Lapangan, dilengkapi peralatan seperti gergaji mesin, tali evakuasi, kendaraan operasional, serta alat komunikasi lapangan. Kesiapan ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung penanggulangan bencana, terutama di area konservasi dan hutan produksi yang rentan.

Setelah apel, dilakukan pemeriksaan peralatan tanggap bencana, mulai dari perahu karet, mobil pemadam, hingga perlengkapan pertolongan pertama—oleh tim gabungan BPBD dan Forkopimda. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan simulasi penanganan bencana banjir dan longsor yang melibatkan personel lintas instansi.

Simulasi ini bukan hanya ajang latihan, tetapi juga uji nyata sinergi dan kecepatan koordinasi antar lembaga. Di lapangan, kerja sama antara BPBD, TNI, Polri, relawan, dan petugas Perhutani terlihat solid.

Melalui momentum ini, Perhutani KPH Bondowoso menegaskan kembali posisinya bukan sekadar pengelola hutan, melainkan mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keselamatan lingkungan. Kesiapsiagaan bukan hanya soal menghadapi bencana, tetapi juga membangun kesadaran kolektif.


Tags : #Pemda Bondowoso #Perhutani Bondowoso #Apel Persiapan Menyongsing Musim Hujan

Ikuti Kami :

Komentar