Detail Berita

Ekonomi & Bisnis

Deputi UMKM RI Lepas Ekspor Perdana Kopi Argopuro Walida ke Jeddah Arab Saudi

Pewarta : Evelyn

06 Oktober 2025

13:20

Deputi UMKM RI Bagus Rachman didampingi Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo melepas Ekspor perdana Kopi Spesialti Argopuro Walida pada 6 Oktober 2025 (foto : Evelyn)

SITUBONDO, enewsindo.co.id - Sebanyak 15 ton kopi spesialti Argopuro Walida asal Kabupaten Situbondo resmi diekspor ke Jeddah, Arab Saudi. Nilai ekspor yang mencapai hampir Rp3 miliar ini menjadi bukti nyata penguatan peran pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM) dalam perdagangan internasional.

Pelepasan ekspor perdana tersebut dilakukan oleh Bagus Rachman Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) RI, di Kabupaten Situbondo, turut mendampingi Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo serta Wabup Situbondo dan sejumlah pejabat Forkopimda setempat.

Menurut Bagus, kegiatan ini tidak sekadar seremoni, melainkan momentum penting yang menandai inisiasi Program Holding UMKM Klaster Perkebunan langkah strategis untuk membangun ekosistem usaha terpadu antara pelaku usaha mikro, kecil, menengah, dan industri besar dalam rantai pasok global.

“Ekspor kopi Argopuro hari ini membuktikan bahwa UMKM kita mampu menembus pasar internasional. Indonesia merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, dan lebih dari 90 persen dikelola oleh petani rakyat,” ujar Bagus Rachman.

Kelompok masyarakat (Pokmas) Argopuro Walida yang menjadi mitra pemerintah dalam klaster ini, kata Bagus melibatkan 568 petani kopi dan memiliki potensi untuk memberdayakan hingga 1.500 petani di wilayah Situbondo. Oleh karena itu, Ia menegaskan, kemitraan semacam ini menunjukkan bagaimana usaha menengah dapat menjadi penggerak ekosistem UMKM dari bawah.


Selain berorientasi ekonomi, Pokmas Walida juga menunjukkan komitmen sosial yang kuat. Sebanyak 30 persen keuntungan usaha dialokasikan untuk mendanai sekolah gratis bagi anak-anak petani kopi, mulai dari tingkat dasar hingga menengah.

"Model seperti ini menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan pembangunan sosial,” terang Bagus.

Program Holding UMKM Klaster Perkebunan dirancang untuk menjawab berbagai tantangan klasik yang dihadapi pelaku UMKM mulai dari keterbatasan akses pembiayaan, teknologi, hingga pasar ekspor. Dalam model ini, usaha menengah berperan sebagai operator utama dengan empat pilar strategis yakni agregator, inkubasi, pemasaran, dan pendanaan.

“Kopi Argopuro menjadi contoh konkret bagaimana model ini dapat bekerja secara efektif, menjadikan UMKM bukan hanya pemasok bahan baku, tetapi juga pelaku aktif dalam rantai nilai ekspor,” tambahnya.

Kementerian UMKM menargetkan agar pendekatan berbasis klaster dapat memperkuat konektivitas antar pelaku usaha kecil sehingga mereka tidak lagi berjalan sendiri-sendiri. Dukungan dari pemerintah, BUMN, pihak swasta, dan lembaga keuangan diharapkan mampu membentuk ekosistem kemitraan yang tangguh dan berdaya saing tinggi.

“Dengan kerja sama yang solid, UMKM kita tidak hanya akan menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga pemain penting dalam rantai pasok global yang berkelanjutan,” tutup Bagus.

Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan Produksi kopi secara langsung meningkatkan pendapatan per kapita dan kesejahteraan keluarga di daerah tersebut. Kawasan yang menjadi basis perkebunan kopi menunjukkan ekonomi rumah tangga yang jauh lebih baik. 

"Petani kopi terbukti lebih sejahtera dibandingkan dengan masyarakat lainnya. 

Terdapat potensi besar untuk sinergi antara budidaya kopi di Situbondo dengan pengelolaan hutan, dengan seizin pihak yang berwenang," paparnya.

Rencananya kedepan tambah Rio, akan ada lebih banyak lahan yang disodorkan kepada masyarakat melalui pembentukan kelompok masyarakat (pokmas) agar mereka dapat menanam kopi, yang diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan.


Tags : #Deputi UMKM RI #Pemkab Situbondo #Ekspor Kopi ke Arab Saudi #Bupati Situbondo Rio #Argopuro Walida #Kl

Ikuti Kami :

Komentar