Detail Berita
Sampah Menumpuk di Bantaran Afur Besini, DLH Jember Terkesan Tutup Mata
Pewarta : Evelyn
12 September 2025
19:52
Sampah menumpuk di bantaran Afur Besini yang terletak di wilayah desa Menampu kecamatan Gumukmas, foto diambil pada 12 September 2025 (Foto : Evelyn)
Deretan kantong plastik, sisa sayuran, dan limbah rumah tangga menumpuk di bantaran Sungai Copiure (afur; red) Besini, Dusun Kapitan, Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember.
Kondisi tersebut menimbulkan bau menyengat dan menjadi perhatian warga yang melintas menuju Pantai Getem. Sungai yang semestinya menjadi sumber kehidupan kini lebih dikenal sebagai tempat pembuangan sampah terbuka. Menurut warga, keadaan itu sudah berlangsung cukup lama.
Sali (53), warga Dusun Kapitan, mengatakan warga tidak memiliki pilihan lain. “Membuang sampah di pinggir sungai memang tidak baik, tetapi mau dibuang ke mana lagi? Apalagi dekat sini ada Pasar Gladak Abang, kebanyakan sampah berasal dari sana,” ujarnya, Jum'at (12/9/2025)
Seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya menambahkan, ketiadaan bak penampungan sampah di kawasan Gladak Abang menjadi akar persoalan. Ia menyebut warga bersedia membayar iuran bulanan jika tersedia petugas pengangkut sampah.
“Kalau ada iuran tiap bulan untuk petugas pengangkut sampah, warga siap, masalahnya, fasilitas saja tidak tersedia,”ucapnya.
Pasar Gladak Abang disebut sebagai penyumbang terbesar timbunan sampah di bantaran Copiure. Pasar yang setiap hari menghasilkan limbah organik maupun plastik itu berada di bawah kewenangan Kabupaten Jember.
Dengan demikian, penanganannya menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember.
Koordinator Sumber Daya (Korsda) Gumukmas, Heriyanto, menyebut pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut ke PU SDA Provinsi Jawa Timur melalui UPT terkait. Laporan itu kemudian diteruskan ke DLH Jember.
“Sampah di bantaran Copiure itu buangan dari Pasar Gladak Abang. Karena pasar berada di bawah kewenangan kabupaten, otomatis penanganannya menjadi tanggung jawab DLH setempat,” katanya.
Tumpukan sampah di bantaran Copiure Besini dinilai dapat menimbulkan dampak serius, mulai dari pencemaran air, sumber penyakit, hingga merusak ekosistem laut.
Pantai Getem sebagai muara sungai sekaligus lokasi nelayan mencari nafkah terancam dipenuhi limbah plastik. Potensi wisata pantai juga berisiko menurun akibat pencemaran.
Warga berharap pemerintah segera menyediakan fasilitas pengelolaan sampah, seperti bak penampungan dan layanan pengangkutan rutin.
Edukasi publik mengenai bahaya sampah plastik juga diminta untuk digencarkan agar kebiasaan membuang sampah sembarangan dapat dikurangi.
Harapan kini tertuju pada DLH Jember untuk mengambil langkah cepat memulihkan fungsi Copiure Besini agar kembali menjadi sumber kehidupan masyarakat.
Komentar
Berita Terbaru
Perhutani KPH Bondowoso Lakukan Ground Breaking Rehabilitasi Hutan
27 November 2025
18:19
59 Mahasiswa D III Keperawatan Universitas Bondowoso Resmi Sandang Gelar A.Md.Kep
27 November 2025
16:24
Tingkatkan Profesionalisme Pers, Kominfo Jember Gelar Level Up "Framing Effect Vs Actual Information
27 November 2025
13:53
Tanggapi Aksi Demo AMJB Wakil Bupati Jember "Ini Masalah Moral dan Arogansi Kekuasaan"
26 November 2025
16:57
AMJB Desak Bupati dan Wabup Akur, Konflik Dinilai Rugikan Rakyat Jember
26 November 2025
14:05
Berita Terpopuler