Detail Berita

Pendidikan & Teknologi

Dari Jember untuk Dunia, Konferensi Internasional PHAC-4 & ICMHS-5 2025 Resmi Dibuka

Pewarta : Evelyn

02 September 2025

21:30

Sesi pemaparan materi oleh Zulkhairul Naim dari Universiti Malaysia pada 2 September 2025 (Foto : Redaksi)

JEMBER, enewsindo.co.id - Dari sebuah ruang virtual yang tersambung ke berbagai penjuru dunia, Universitas Jember kembali jadi panggung pertemuan global. Selasa (2/9), Rektor UNEJ Prof. Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng, membuka Public Health Annual Conference ke-4 (PHAC-4) dan International Conference on Medical and Health Sciences ke-5 (ICMHS-5) tahun 2025.

Meski digelar secara daring, atmosfer internasional begitu terasa. Para akademisi, mahasiswa, dan praktisi kesehatan dari Thailand, Malaysia, Filipina, hingga Jerman berkumpul dalam forum yang membicarakan isu-isu besar dunia: perubahan iklim, malnutrisi, sampai ancaman penyakit menular.

Zulkhairul Naim dari Universiti Malaysia Sabah, misalnya, mengajak peserta menengok kembali hutan bakau lewat gerakan Mangrove Guardianship—sebuah inovasi sosial untuk menjaga masyarakat pesisir tetap sehat dan tangguh.

“Inovasi sosial bukan soal solusi mencolok, melainkan menata ulang hubungan antara manusia dengan alam, generasi muda dengan senior, serta ilmu pengetahuan dengan kearifan lokal,” ungkapnya.

Dari Bangkok, Assoc. Prof. Kraiwuth Kallawicha menegaskan pentingnya pengelolaan WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) di daerah banjir. “Pengelolaan WASH saat banjir bukan hanya darurat, tapi menyangkut keberlangsungan hidup,” ujarnya.

Isu gizi juga mengemuka. Girlie Vera Cruz-Libato dari University of San Carlos, Filipina, menekankan peran akademisi dalam merumuskan solusi nyata bagi masalah malnutrisi yang masih menghantui banyak negara.

Sementara itu, Prof. Jurgen Kurt Rockstroh dari Bonn University, Jerman, membawa peserta bernostalgia ke tahun 2022 saat dunia menghadapi wabah Mpox. Pesannya jelas: kolaborasi internasional adalah kunci.

Konferensi ini bukan sekadar forum ilmiah, tapi juga pengingat bahwa dari sebuah kota kecil di timur Jawa, percakapan global tentang kesehatan dan masa depan manusia bisa bergema ke seluruh dunia.



Tags :

Ikuti Kami :

Komentar