Detail Berita

Pendidikan & Teknologi

Innovilleague 2025: Mahasiswa dari Sabang sampai Merauke Unjuk Solusi Bangun Ekonomi Desa

Pewarta : aba

13 Agustus 2025

19:39

Para finalis dalam season foto bersama

SURABAYA, enewsindo.co.id - Delapan tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia melaju ke babak final Liga Mahasiswa Innovilleague for University Student 2025. Mereka terpilih setelah menyingkirkan 482 tim peserta dengan total 1.894 mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Finalis tersebut adalah:

ANNEX STIP TEAM (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, Jakarta)

FORMOSA (Universitas Sumatera Utara)

Jatinewyork (Universitas Padjadjaran)

Mangrovepreneurs (Universitas Lambung Mangkurat)

Passmapres (Universitas Indonesia)

Simpul Asa (Universitas Negeri Surabaya)

Tim BIOTIT GST (Universitas Gorontalo)

Tim FOK Undiksha (Universitas Pendidikan Ganesha)

Selama dua hari (13–14 Juli 2025), para finalis memaparkan karya ilmiah di hadapan lima panelis ahli, antara lain: Prof. Dr. Ali Agus (UGM), Drs. Syamsul Widodo, M.A. (Kemendes PDTT), Leo Efriansyah, S.STP., M.Si. (Kemenko PMK), Diah Kusuma Pitasari, S.P., M.M. (Kemenko PMK), dan Sugeng Bahagijo (Kemenko PMK).

Kompetisi ini diinisiasi oleh Kemenko PMK melalui Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu. Setiap sesi mempertemukan dua tim untuk beradu argumentasi terkait karya inovatif mereka, yang dinilai dari ide, relevansi, dan manfaatnya bagi pemberdayaan desa.


Sesi 1: Jatinewyork (kerajinan bambu untuk ekonomi kreatif Desa Babakan Peuteuy) vs Tim FOK Undiksha (digitalisasi pemasaran jeruk Kintamani).

Sesi 2: ANNEX STIP TEAM (pengelolaan minyak jelantah untuk bahan bakar pelayaran) vs Mangrovepreneurs (pemanfaatan nektar mangrove sebagai sumber pendapatan).

Sesi 3: Simpul Asa (platform desa pintar untuk pengentasan kemiskinan di Sampang) vs BIOTIT GST (pengembangan geowisata dan agrobisnis di Bongongoayu).

Sesi 4: Passmapres (inovasi digital desa berbasis AI untuk atasi pengangguran di Bantul) vs FORMOSA (model ekonomi hijau untuk pemberdayaan Desa Tanjung Rejo).

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Daerah Tertinggal dan Daerah Tertentu, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Latif, memuji kreativitas para finalis. “Mereka tidak hanya berkompetisi, tapi juga menunjukkan kepedulian nyata terhadap pemberdayaan desa dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya saat membuka acara di Auditorium FIKK Unesa.

Ia berharap ide-ide tersebut tidak berhenti di kompetisi, melainkan bisa dimonetisasi agar memberikan dampak langsung bagi masyarakat desa.

Final Innovilleague 2025 akan ditutup dengan pengumuman pemenang pada 14 Juli 2025 di Auditorium FIKK Lantai 3 Unesa.

Tags : #UNESA

Ikuti Kami :

Komentar