Detail Berita
Mayat Misterius di Selat Bali, Jadi Petunjuk Baru Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya
Pewarta : Imam Banyuwangi
06 Juli 2025
20:18

Raoat koordinasi pencarian mayat yang hilang
BANYUWANGI, enewsindo.co.id - Penemuan sesosok mayat pria di Selat Bali pada Minggu (6/7/2025) menjadi titik balik penting dalam operasi pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Tim SAR Gabungan kini mengevaluasi ulang strategi pencarian dan memperluas zona pencarian laut.
Mayat tersebut ditemukan sekitar 5,7 hingga 6 nautical mile ke arah selatan dari titik terakhir kapal dilaporkan hilang pada Rabu (2/7/2025). Jasad ditemukan dalam posisi tengkurap, mengenakan kaos biru dan celana pendek cokelat, dengan tinggi badan sekitar 170 sentimeter.
"Temuan ini menjadi sinyal penting dalam proses pencarian. Zona permukaan kini akan diperluas 10 hingga 30 nautical mile dari lokasi awal," ujar Danguspurla Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono dalam konferensi pers.
Untuk mendukung pencarian di permukaan, TNI AL mengerahkan tambahan satu kapal, KRI Marlin, yang dijadwalkan tiba besok. Sementara proses pencarian bawah air tetap berjalan menggunakan KRI Pulau Fanildo, meski sempat terkendala arus kuat dan gelombang tinggi yang menyulitkan penyelaman.
"Kami juga akan mengerahkan KRI Spica yang dilengkapi sonar pemindai bawah laut. Kapal ini dijadwalkan tiba besok," tambah Endra.
Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, menegaskan bahwa kemunculan mayat ini menjadi titik terang dalam pencarian.
"Apakah korban sempat terperangkap di kapal atau tidak, belum bisa dipastikan. Namun, munculnya jenazah ini menjadi petunjuk penting," ujarnya.
Eko juga mengungkapkan bahwa objek diduga bangkai KMP Tunu sebelumnya terdeteksi bergeser sekitar 1 – 1,2 nautical mile dari lokasi tenggelam akibat arus laut. Titik tersebut berdekatan dengan lokasi penemuan jenazah.
Sementara itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polri kini melakukan identifikasi lebih lanjut terhadap jenazah yang ditemukan dalam kondisi mulai membusuk.
"Proses identifikasi butuh waktu agar hasilnya akurat. Tim DVI akan mengumumkan hasil resminya setelah selesai," pungkas Eko. (mam)
Komentar
Berita Terbaru

Aktivis Pemuda Kangean Dituduh Merampas Alat Seismik, Miftah : Perampok Sebenarnya adalah PT KEI
9 Oktober 2025
12:45

Presiden Prabowo Lantik Dewan Komisioner Baru LPS, Perkuat Stabilitas Sistem Keuangan
9 Oktober 2025
08:06

Ubah Tantangan Jadi Peluang, Kodim 0416/Bute Tanam Bibit Cabai dan Tebar Benih Ikan
9 Oktober 2025
05:51

YBM BRILiaN SBO Malang Salurkan Dana Zakat untuk Pondok Pesantren di Jember
8 Oktober 2025
20:23

Kunjungan Direktur Keuangan PTPN I Tingkatkan Semangat dan Optimisme di Kebun Tembakau Regional 5 Ajung
8 Oktober 2025
12:08
Berita Terpopuler