Detail Opini

Pendidikan & Teknologi

KH. Abdul Ghofar: Ulama Adalah Pelita Umat, Jangan Padamkan Warisannya

Pewarta : Redaktur

31 Mei 2025

01:12

KH. Abdul Gofar saat menyampaikan tausiyahnya

BANYUWANGI, enewsindo.co.id - Ratusan jamaah memadati halaman Pondok Pesantren Darul Hikmah, di JL. Tegalsari Dusun Gembolo Kulon, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, pada Jumat malam (30/5/2025), dalam rangka Haul ke-6 Al-Maghfurlah KH. Imam Muhdi dan Haul ke-4 Ny. Hj. Siti Hamdanah. Suasana khidmat dan haru menyelimuti acara yang mengusung tema keteladanan dan perjuangan ulama dalam membangun umat dan bangsa.

Acara yang dimulai selepas Isya ini dihadiri oleh jajaran Forkopimka Gambiran, antara lain Kapolsek AKP Badrodin Hidayat, Danramil Gambiran, Camat Gambiran, serta Kepala Desa Purwodadi. Tampak pula para alumni PP Darul Hikmah, tokoh masyarakat, pengurus Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi, Ketua Hakim Said, SH, bersama dewan penasehat H. Salam Bikwanto.

Dalam tausiyah utamanya, KH. Abdul Ghofar dari Rogojampi menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya merawat warisan perjuangan ulama. Ia menegaskan bahwa peran ulama tidak boleh dilupakan, karena mereka adalah pelita yang menerangi jalan umat di tengah kegelapan zaman.

“Haul bukan sekadar mengenang wafatnya seorang tokoh. Ini adalah momen spiritual untuk menguatkan kembali cinta kita kepada ulama. KH. Imam Muhdi bukan hanya pendiri pesantren, tetapi penggerak peradaban lokal yang membimbing umat dalam keilmuan dan akhlak. Meneladani beliau, berarti menjaga cahaya Islam tetap bersinar di bumi,” tutur KH. Abdul Ghofar dalam tausiyahnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya ukhuwah (persaudaraan) dan menjaga persatuan di tengah perbedaan. 

“Jangan sampai umat Islam terpecah hanya karena beda pilihan atau pandangan. Ulama kita dulu mengajarkan adab dalam perbedaan, bukan permusuhan. Kalau kita mencintai ulama, cintailah juga nilai-nilai yang mereka perjuangkan: keilmuan, kebersamaan, dan kasih sayang,” lanjutnya.

Acara haul berjalan dengan lancar dan penuh kekhidmatan. Pembacaan tahlil dan doa bersama dipimpin oleh pengasuh pesantren serta para kiai yang hadir. Suasana haru tercipta ketika salah satu putra tertua KH. Imam Muhdi, yakni KH. Imam Chasanun, menyampaikan sambutan dan mengisahkan perjuangan sang muassis dalam merintis pondok dari nol hingga menjadi pusat pendidikan agama di wilayah selatan Banyuwangi.

Haul ini menjadi ajang silaturahmi lintas generasi dan institusi. Selain tokoh agama, hadir pula perwakilan ormas Islam dan lembaga kepemudaan yang selama ini bersinergi dalam kegiatan sosial dan dakwah.

Hakim Said, SH, selaku Ketua RKBK menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan haul yang merangkul seluruh elemen masyarakat. 

“Kami melihat haul ini sebagai pengikat nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan. Darul Hikmah bukan hanya milik pesantren, tapi juga menjadi bagian dari perjuangan warga masyarakat luas dalam membangun masyarakat yang beradab dan religius,” ujarnya.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiai Syamhudi alumni ponpes Kediri, Jatim. Para jamaah tampak larut dalam kekhusyukan, memanjatkan doa untuk para pendiri pesantren dan kemaslahatan umat Islam secara luas.

Tags : #Syiar Agama Islam #PP Darul Hikmah

Ikuti Kami :

Komentar