Detail Berita

Hukum & Politik

Pos Kamling Picu Insiden Warga Kaligedang VS TNI

Pewarta : Eva

18 Mei 2025

10:43

Foto Manajer Kebun Blawan,Bambang Trianto saat diwawancarai media pada Sabtu,17 Mei 2025 (Foto : Istimewa)

BONDOWOSO, enewsindo.co.id - Ketegangan antara warga Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Bondowoso dengan sejumlah oknum TNI pecah pada Kamis malam lalu, (15/05/2025). Insiden bermula dari kesalahpahaman terkait pendirian pos kamling di lahan milik PTPN I Regional 5 Kebun Blawan, yang berujung pada aksi pengerusakan dan pembakaran fasilitas milik perusahaan.

Menurut laporan warga, konflik dipicu saat sekelompok masyarakat hendak mendirikan pos keamanan lingkungan (pos kamling) di area yang diklaim sebagai lahan milik perusahaan PTPN I. Pendirian pos ini disebut sudah mendapat restu dari Kepala Desa Kaligedang. Namun, pihak perusahaan merasa tidak pernah diberi pemberitahuan resmi, sehingga terjadi pelarangan.

Ketegangan meningkat ketika lima oknum TNI datang ke lokasi untuk mengamankan situasi. Bukannya mereda, suasana justru makin memanas. Warga pun sempat membawa tiga dari lima oknum TNI yang membawa sajam tersebut ke kantor desa untuk dimintai keterangan dan dilakukan mediasi.


"Foto kondisi rumah dinas setelah insiden."

Yatim, salah satu warga Kaligedang, menegaskan bahwa tindakan warga tidak dapat disebut sebagai penyanderaan. “Yang dikatakan penyanderaan itu tidak benar. Kami warga hanya mengamankan mereka ke balai desa dan sebelumnya tidak tahu kalau ketiga orang itu anggota TNI,” ujarnya.

Menurut Yatim sangat disayangkan dalam forum mediasi pihak manajemen PTPN I tidak hadir, yang membuat massa tersulut emosi.  Akibatnya, terjadi pembakaran dua rumah dinas, satu unit mobil milik asisten tanaman, serta fasilitas kantor afdeling milik PTPN I.  Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu namun kerugian materiil diperkirakan cukup besar.

Manager Kebun Blawan, Bambang Trianto, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi akibat miskomunikasi. “Pendirian pos kamling itu memang katanya sudah dapat izin dari Kepala Desa, tapi tidak pernah disampaikan secara formal kepada pihak perusahaan. Inilah yang memicu reaksi karena kami merasa itu terjadi di wilayah kerja kami tanpa sepengetahuan kami,” jelasnya.

Pihak TNI dan Polri segera turun tangan untuk mengecek dampak kerusakan dan mencari solusi damai. Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono menyatakan bahwa langkah hukum tetap akan diambil terhadap pelaku pengerusakan. “Kami juga berkoordinasi dengan Pemkab Bondowoso dan seluruh pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik agar insiden seperti ini tidak terulang kembali,” ujarnya.

Situasi sempat memanas selama beberapa jam, namun setelah dilakukan musyawarah antara warga, aparat TNI, Polri, dan Muspika Kecamatan Ijen, tiga anggota TNI yang sempat diamankan warga akhirnya dibebaskan pada Sabtu malam, (17/05/2025). Hingga berita ini diterbitkan, kondisi Desa Kaligedang telah kembali kondusif dan warga mulai menjalankan aktivitas seperti biasa.

Hanya saja kegiatan produksi perusahaan sementara dihentikan selama 2 hari .

Insiden ini menjadi catatan penting perlunya komunikasi yang terbuka antara warga, pihak perusahaan, serta aparat keamanan. Semangat menjaga lingkungan seharusnya tidak menjadi pemicu konflik, namun jembatan kerja sama demi keamanan dan kedamaian bersama.

Tags : #bondowoso #warga vs tni #kaligedang #pos kamling #insiden #pembakaran #salah paham #ptpn 1

Ikuti Kami :

Komentar