Detail Berita
Banjir Buku di Jember! 9 Komunitas Literasi Gelar “Mei Membaca”
Pewarta : Hanif
18 Mei 2025
08:44

Foto Bersama setelah kegiatan "Mei Membaca" dengan sembilan komunitas literasi yang ada dikabupaten Jember pada Sabtu,17 Mei 2025 (Foto : Istimewa)
JEMBER, enewsindo.co.id - Gerakan literasi bertajuk "Mei Membaca" sukses digelar di Kabupaten Jember dengan menggandeng sembilan komunitas literasi dan budaya. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional yang jatuh setiap tanggal 17 Mei, sekaligus menjadi bentuk keresahan bersama terhadap rendahnya minat baca masyarakat.
Menurut Ibas, perwakilan dari komunitas penyelenggara, kegiatan ini lahir dari kesadaran bersama akan pentingnya budaya membaca. “Kami sepakat untuk membuat agenda bersama karena kami punya keresahan yang sama: rendahnya minat baca di Jember. Kami percaya membaca adalah satu-satunya jalan agar negeri ini bisa bergerak maju,” ungkapnya.
"Mei Membaca" diinisiasi oleh sembilan komunitas, yaitu Jember Book Party, Bookclub Jember Membaca, Maraa Baca, Bhattara Saptaprabu, Srawung Sastra, Balai RW Institute, Komunitas Perupa Jember, Lapak Perjuangan Rakyat, dan Wayah Kumpul Seni Budaya. Kegiatan ini juga didukung oleh Cafe Cosmo Memory serta Orens Equipment X Jago Rental Multimedia sebagai support partner.
"Foto ketika sesi silent reading."
Ada empat agenda utama yang disuguhkan kepada peserta. Pertama, Lapak Baca, di mana para pengunjung bisa membaca buku secara gratis selama acara berlangsung. Kedua, Silent Reading, sesi membaca bersama secara senyap. Ketiga, Sharing Session, yaitu forum berbagi pengalaman membaca berbagai jenis buku. Terakhir, Ekspresi Bebas, yang menjadi wadah peserta untuk mengekspresikan perasaan melalui berbagai bentuk penampilan seni.
Acara yang digelar Sabtu (17/05/2025) dari pukul 16.00-22.00 itu sempat mengalami hambatan akibat cuaca hujan. Beberapa peserta berhalangan hadir, namun tidak mengurangi semangat peserta lainnya yang tetap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan antusias. “Antusiasme tetap tinggi meski hujan turun. Teman-teman yang hadir tetap semangat sampai akhir. Ini jadi harapan bagi literasi di Jember,” kata Ibas.
Pemilihan bulan Mei sebagai momentum juga memiliki makna tersendiri. Selain Hari Buku Nasional, bulan ini juga menyimpan berbagai peringatan penting seperti Hari Pendidikan Nasional (2 Mei), Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei), hingga peringatan Reformasi (21 Mei). “Semua tanggal itu akan jadi kosong kalau tidak kita maknai. Maka dari itu, kami memilih merayakannya melalui membaca,” jelas Ibas.
Kegiatan ini pun disambut hangat oleh para peserta yang datang dari berbagai latar belakang. Salah satunya adalah Sindy, “Aku senang banget bisa ikut kegiatan ini. Sering kali kita baca buku sendirian di rumah, tapi di sini aku merasa punya teman seperjalanan. Suasananya hangat, apalagi saat sesi sharing,” ujarnya.
Senada dengan Sindy, peserta lain bernama Juve yang datang dari komunitas Jember Book Party menyebutkan bahwa acara ini memberinya motivasi baru. “Silent reading-nya keren. Jarang-jarang bisa baca bareng di ruang publik kayak gini. Semoga ke depan sering ada acara kayak gini, bahkan mungkin lebih besar lagi.”
"Foto ketika salah satu peserta menampilkan ungkapan seni yang dimilikinya saat sesi ekspresi bebas."
Bahkan, anak-anak muda dari kalangan pelajar pun terlihat antusias. “Biasanya aku cuma main HP kalau weekend. Tapi hari ini seru banget bisa duduk sambil baca bareng kakak-kakak komunitas. Aku jadi pingin baca buku lagi nanti di rumah,” kata El, siswi SMA yang hadir bersama temannya.
Ke depan, para penyelenggara berharap agar gerakan ini tidak berhenti di satu agenda saja. Harapannya, akan ada kolaborasi yang lebih luas dengan komunitas-komunitas lain yang memiliki semangat serupa. “Kami ingin memperluas gerakan ini. Bukan hanya sembilan komunitas ini, tapi semoga komunitas literasi lainnya bisa bergabung juga. Kita bergerak bersama,” ujar Ibas.
Menutup sesi wawancara, Ibas menyampaikan pesan yang menyentuh untuk para pegiat literasi, “Semangat membaca, jangan sendirian. Kalian punya banyak teman yang menunggu cerita kalian.”
"Mei Membaca" bukan sekadar acara, melainkan gerakan. Sebuah perlawanan terhadap lupa, kebodohan, dan diamnya peradaban. Dari buku-buku yang dibaca bersama, lahir harapan baru untuk generasi yang tumbuh bersama pengetahuan.
Komentar
Berita Terbaru

Prabowo Lantik Irjen Suyudi Jadi Kepala BNN, Publik Tunggu Aksi Nyata, Kapan Narkoba Benar-Benar Teratasi?
26 Agustus 2025
07:41

Bondowoso Buktikan Kualitas, Sabet Empat Kategori di Festival Dewi Cemara
24 Agustus 2025
23:58

Bersama Rumah Kebangsaan, UMKM BCM Meriahkan Sosialisasi P4GN di CFD Taman Blambangan
24 Agustus 2025
23:22

Pos TNI AL Puger, Lomba Burung Berkicau Peringati HUT Kemerdekaan RI ke 80
24 Agustus 2025
22:55

Pengambilan Ijazah di SMK Negeri 8 Jember Gratis, Rahma Kepala Sekolah : Itu Aturan Pemerintah
24 Agustus 2025
19:04
Berita Terpopuler