Detail Berita

Hukum & Politik

Ngopi Bareng Dwi Marhaen: Kisah dan Tugas Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara

Pewarta : Redaksi

15 Desember 2024

12:20

Gambar

BANYUWANGI, enewsindo.co.id - Sabtu malam, 14 Desember 2024, menjadi momen istimewa di Kampong Kopi Lerek Gombengsari, Kalipuro. Di tengah atmosfer hangat, Hakim Said, Ketua sekaligus Founder Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi, bersama budayawan dan seniman Ki Pramoe Sakti, owner Kopi Lego Hariyono Ha'o, akademisi yang dosen UBI, Dr. Setyo Utomo dan Ketua Lentera Banyuwangi, H. Syafaat bertemu dan berbincang santai dengan Dwi Marhen Yono, S.STP, M.Si, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.

Dwi Marhen Yono, yang akrab disapa Marhaen, adalah putra asli Banyuwangi. Sejak dilantik pada 2022, ia telah mengemban tugas yang berat namun penuh kebanggaan, yakni mempromosikan keindahan pariwisata Indonesia ke seluruh pelosok Nusantara. Dalam obrolannya, ia berbagi cerita tentang suka duka tugas yang telah membawanya menyambangi 38 provinsi di Indonesia.

Tugas Utama Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara

Sebagai Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen memiliki beberapa tugas penting, di antaranya:

1. Meningkatkan Daya Tarik Wisata Domestik

Mengembangkan strategi pemasaran kreatif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik ke berbagai destinasi di Indonesia.

2. Kolaborasi dengan Daerah

Bekerja sama dengan pemerintah daerah, pelaku industr<strong>i</strong> pariwisata, dan komunitas untuk menciptakan paket wisata yang menarik dan mudah diakses.

3. Mempromosikan Kearifan Lokal

Memastikan budaya, tradisi, dan kekayaan lokal menjadi daya tarik utama, sekaligus menjaga keberlanjutannya.

4. Mendorong Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif

Mengintegrasikan produk ekonomi kreatif dengan sektor pariwisata, seperti kuliner, kerajinan, dan seni pertunjukan, untuk memberikan nilai tambah bagi wisatawan.

5. Mengelola Kampanye Nasional

Menyusun dan melaksanakan kampanye promosi pariwisata di tingkat nasional, seperti "Bangga Berwisata di Indonesia" dan program serupa.

6. Monitoring dan Evaluasi Pariwisata Nusantara

Memastikan program-program yang dicanangkan berjalan sesuai target, serta mengukur dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Perjuangan dan Kisah Inspiratif

Marhaen juga berbagi cerita tentang tantangan yang ia hadapi. "Tantangan terbesarnya adalah mengubah pola pikir masyarakat agar bangga berwisata di negeri sendiri. Banyak yang menganggap luar negeri lebih menarik, padahal kekayaan alam dan budaya kita tak kalah hebat," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya membangun infrastruktur dan aksesibilitas di destinasi wisata, terutama di daerah terpencil. “Kita perlu memastikan bahwa setiap destinasi dapat dijangkau dengan mudah dan nyaman, tanpa mengorbankan keasliannya,” tambahnya.

Kontribusi Banyuwangi untuk Pariwisata Nasional

Sebagai putra daerah, Dwi Marhen juga bangga dengan pencapaian Banyuwangi yang kini menjadi salah satu destinasi unggulan di Indonesia. Ia berharap keberhasilan Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata berbasis komunitas dan lingkungan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain.

Di akhir pertemuan, ia berpesan, "Mari kita semua berkontribusi untuk membangun pariwisata Indonesia. Dari kopi lokal seperti Kopi Lego hingga seni tradisional, semuanya punya potensi besar. Yang penting adalah keberanian untuk bermimpi besar dan bekerja keras."

Pertemuan ini tidak hanya menjadi momen berbagi inspirasi, tetapi juga pengingat betapa pentingnya kolaborasi dan kerja keras dalam memajukan pariwisata Indonesia.

Tags :

Ikuti Kami :

Komentar