Detail Berita

Hukum & Politik

Rumah Kebangsaan Banyuwangi Jadi Pusat Dialog Lintas Sektoral Jelang Nataru 2024-2025

Pewarta : Redaksi

10 Desember 2024

11:03

Gambar

BANYUWANGI, enewsindo.co.id - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Rumah Kebangsaan Basecamp Karangejo (RKBK) Banyuwangi menjadi saksi berkumpulnya berbagai tokoh lintas agama, aparat penegak hukum (APH), akademisi, aktivis, tokoh masyarakat, hingga budayawan.

Acara yang berlangsung di markas RKBK JL. Pierre Tendean Gang Rumah Kebangsaan No. 1-3 Karangejo, belakang Hotel Selamet Banyuwangi, pada Senin malam, 9 Desember 2024, ini mengusung tema "Harmoni dalam Keberagaman Membangun Kondusivitas Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025."

Bupati Banyuwangi yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, MY. Bramudya, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa Pemkab Banyuwangi mendukung penuh kontribusi positif dari masyarakat untuk menjaga kerukunan dan kondusivitas di wilayah Banyuwangi.

"Kegiatan seperti ini patut diapresiasi. Di bawah kepemimpinan Bupati Ipuk Fiestiandani, Pemkab selalu hadir mendekatkan diri dengan masyarakat," ujar Bramudya, yang akrab disebut sebagai Asisten Segala Urusan atau "ASU"

Acara ini juga dihadiri perwakilan dari berbagai institusi penting, seperti Kapolresta Banyuwangi yang diwakili Kasat Binmas Kompol Toni Irawan, Dandim 0825 Banyuwangi yang diwakili Pasi Intel Kapten Kav IM. Selamat Adi Santoso, Kasatool PP diwakili Srkdin Kholid Askandar, serta tokoh agama dari berbagai kepercayaan, di antaranya Romo David (Katolik), Pdt. Tommy dan Pdt. Herman (Kristen), Putu Ariyasa dan Made Maharta (Hindu) serta perwakilan Khonghucu.

Selain juga ada Ketua Walubi (Budha) Eka Wahyu Hidayat, PMD Sumardiyanto, Ketua forum kerukunan umat beragama (FKUB) Nur Chozin. Rektor UBI Banyuwangi Dr Haya, dosen UBI Dr. Setyo Utomo, Ketua KKBS Moch. Haironi, SH, H. Agus Iskandar, Ketua Joko Thole warga suku Madura di Banyuwangi, KH . Ikrom Hasan, dan KH. Ach. Wahyudi dari Pondok Pesantren Adz Dzikra. Hadir pula budayawan seperti Aekanu Haryono dan Ki Pramoe Sakti.

Diskusi Lintas Sektoral untuk Perdamaian

Diskusi publik yang berlangsung hangat ini menghasilkan sebuah *Deklarasi Perdamaian Nataru*. Deklarasi ini bertujuan menjaga harmoni dan keamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru, serta memperkuat kerukunan antarumat beragama di Banyuwangi. Beberapa poin penting dari deklarasi ini meliputi:

  1. Mendukung perdamaian dan harmoni selama Nataru.
  2. Menghormati keberagaman agama dan budaya.
  3. Menolak segala bentuk kekerasan, intoleransi, dan diskriminasi.
  4. Mendorong kegiatan sosial dan keagamaan untuk mempererat persatuan.
  5. Berkomitmen menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.

Deklarasi ini dibacakan oleh akademisi dan dosen Untag Banyuwangi, Irwan Kurniawan, SH.MH, yang juga turut memberikan pandangan akademisnya selama acara.

RKBK Banyuwangi sebagai Penggerak Kerukunan

Hakim Said, SH, selaku Founder dan Ketua RKBK Banyuwangi, menegaskan bahwa acara ini merupakan agenda rutin lembaganya. "Sebagai organisasi sosial berbasis wawasan kebangsaan, kami memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kerukunan umat beragama dan kondusivitas wilayah, terutama di momen-momen seperti Nataru," ungkap pria alumni Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Angkatan ke-2 tahun 2006 di Universitas Jember ini.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan doa penutup oleh Rektor UBI, Dr. H. Haya, menandai kebersamaan yang terjalin selama diskusi. Semangat persaudaraan dan kebersamaan yang tercipta malam itu menjadi simbol harmoni di tengah keberagaman, yang diharapkan dapat terus terjaga dalam menyambut tahun baru 2025.

Tags :

Ikuti Kami :

Komentar