Detail Berita

Hukum & Politik

Banyuwangi Perkuat Komitmen Menuju Ending AIDS 2030: Fokus pada Pencegahan dan Penghapusan Stigma

Pewarta : Redaksi

01 Desember 2024

13:19

Gambar

BANYUWANGI, enewsindo.co.id - Kasus HIV/AIDS di Banyuwangi masih didominasi oleh usia produktif. Hal itu disampaikan oleh Ketua Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS) Banyuwangi, Moch. Hairon bersama Hakim Said, SH, Founder Rumah Kebangsaan Basecamp Karangejo (RKBK) Banyuwangi pasa saat memperingati Hari Aids Sedunia (HAS) 2024 fi perempatan lampu merah Patung Kuda, Karangente, Sobo.

Dikatakan oleh kedua aktivis tersebut, tingginya angka kasus ini dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan.

"Oleh karena itu, diperlukan peningkatan program pelayanan kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit untuk menekan angka penularan," ujar mereka.

Hadir Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, MS. Bramudya didampingi Amir Hidayat, SKM.MM, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, juga menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mencapai target Ending AIDS 2030 dengan menekan penularan baru dan menurunkan angka kematian akibat HIV di Banyuwangi.

Diungkapkan juga, perkembangan positif dalam metode pencegahan, seperti pengobatan pra-pajanan (PrEP) yang kini tersedia untuk populasi kunci.

"Alternatif pencegahan semakin beragam. Namun, kami sangat memerlukan dukungan masyarakat dan lembaga untuk mengampanyekan perilaku hidup positif guna mencegah penularan HIV," jelasnya.

Koordinator Peer Support Banyuwangi, Siti Jariyah, menekankan pentingnya layanan kesehatan yang inklusif dan bebas diskriminasi. Ia berharap fasilitas kesehatan menjadi tempat aman bagi semua individu.

"Sayangnya, diskriminasi masih terjadi, bahkan di lingkungan keluarga. Ini harus menjadi perhatian bersama," ungkapnya.

Sementara itu, Aris Pianto, SH, Koordinator Lapangan KKBS Banyuwangi, mengingatkan pentingnya edukasi untuk menghilangkan stigma dan kesalahpahaman terkait HIV/AIDS.

"HIV/AIDS hanya menular melalui cara-cara tertentu, bukan lewat interaksi sosial biasa. Pemahaman yang benar akan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif," bebernya.

Aris juga berharap, peringatan Hari AIDS Sedunia dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menanggulangi HIV/AIDS. "Semoga peringatan ini semakin memperkuat komitmen kita dalam mencapai Ending AIDS 2030,"tutupnya.

Tags :

Ikuti Kami :

Komentar