Detail Berita
Urai Kemacetan, Dishub Jember Bakal Atur Ulang Waktu Siklus Lampu Lalulintas Di TItik Rawan Macet
Pewarta : Anjasmara Enewsindo
09 Agustus 2022
12:27

ENEWSINDO.co.id,Jember-Selama kurang lebih dua tahun pembatasan aktifitas masyarakat di luar rumah atau dikenal dengan “work from home” (bekerja dari rumah) akibat pandemi Covid -19 hal itu menyebabkan perubahan mindset masyarakat yang saat ini sedang beraktifitas secara normal.
Kepadatan lalu lintas saat ini menuntut Dinas Perhubungan bekerja ekstra memantau titik lokasi yang kerap terjadi kemacetan, seperti yang terjadi di bunderan simpang empat lampu merah Slawu, Kecamatan Patrang. Setiap pagi hari kerap terjadi kemacetan yang memanjang.
Menurut Dian Eka Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jember pergerakan masyarakat akhirnya menjadi berubah, berbeda dengan selama sewaktu masih pandemi, sekolah masih dibatasi dan kegiatan lain juga dibatasi. “ke mana-mana cepat (jalanan longgar). Dengan adanya pandemi itu kan merubah paradigma masyarakat,” jelas Dian Eka saat dikonformasi di ruang kerjanya, Senin (9/8).
Dengan sekarang di tahun ajaran baru kata Dian, sudah normal kembali itu masih lupa, jika misalkan dengan waktu yang bersamaan dengan jarak tempuh itu juga harus dipertimbagkan. “Tapi mindset kita masih seperti di masa pandemi maka temponya juga relatif cepat,” jelasnya.
Tidak hanya di bunderan simpang empat Slawu, menurut Dian hal serupa juga terjadi di beberapa simpang yang dekat dengan sekolah.
“Memang kami dalam satu minggu ke depan ini melihat, artinya siklusnya harus berapa agar antrian itu tidak panjang, tetapi memang pada prinsipnya di simpang sana memang butuh andil untuk menghindari kemacetan yang juga terjadi seperti di simpang empat di jalan Mastrip,” jelasnya dia.
Menurut dia, selama sepekan sejak diaktifkan lampu merah di Slawu memang sudah dilakukan pengamatan oleh pihak Dishub “siklusnya itu idealnya waktu merah berapa dan hijau berapa,” ujarnya.
“Dan perlu diingat juga bahwa pengamatan di lapangan itu tidak hanya butuh waktu satu dua hari saja, sebab pergerakan lalu lintas di hari hari tertentu volumenya berbeda. Seprti hari Senin, Selasa itu berbeda dengan hari Rabu bahkan nanti akan berbeda lagi dengan hari Jumat dan Sabtu. Jadi memang diperlukan pengamatan selama satu minggu,” Tambahnya Dian.
“Kami mohon masyarakat juga bekerjasama bahwa akan dilakukan pemantauan yang pasti akan kita atur siklusnya,” pungkasnya. (Er/ec)
Komentar
Berita Terbaru

Aktivis Pemuda Kangean Dituduh Merampas Alat Seismik, Miftah : Perampok Sebenarnya adalah PT KEI
9 Oktober 2025
12:45

Presiden Prabowo Lantik Dewan Komisioner Baru LPS, Perkuat Stabilitas Sistem Keuangan
9 Oktober 2025
08:06

Ubah Tantangan Jadi Peluang, Kodim 0416/Bute Tanam Bibit Cabai dan Tebar Benih Ikan
9 Oktober 2025
05:51

YBM BRILiaN SBO Malang Salurkan Dana Zakat untuk Pondok Pesantren di Jember
8 Oktober 2025
20:23

Kunjungan Direktur Keuangan PTPN I Tingkatkan Semangat dan Optimisme di Kebun Tembakau Regional 5 Ajung
8 Oktober 2025
12:08
Berita Terpopuler