BONDOWOSO, enewsindo.co.id - Kepala Desa Pancoran, Norman Felani, memilih jalur hukum setelah namanya diseret dalam unggahan Facebook yang menuding dirinya memiliki persoalan “gaden” atau sewa-menyewa barang. 

Merasa tudingan itu tidak pernah terjadi dan mencederai integritasnya sebagai pejabat publik, Norman melaporkan dugaan pencemaran nama baik tersebut ke Mapolres Bondowoso, Sabtu pagi (13/12/2025).

Unggahan yang muncul di laman Facebook “Bondowoso Ijen”, yang dikelola akun tidak dikenal, menyebar cepat dan memantik reaksi. Norman mengaku pertama kali mengetahui kabar itu dari telepon dan pesan WhatsApp kolega yang mempertanyakan kebenaran informasi tersebut. 

Situasi itu, menurutnya, menjadi alarm serius karena menyangkut kepercayaan publik. “Ini bukan sekadar isu pribadi. Saya tidak pernah melakukan gaden atau sewa-menyewa barang seperti yang dituduhkan. Unggahan ini jelas mencemarkan nama baik,” ujar Norman usai melaporkan kasus ke Satuan Reserse Kriminal Polres Bondowoso.

Sebagai kepala desa, Norman menilai tudingan itu berpotensi merusak wibawa pemerintahan desa yang selama ini berjalan kondusif. Ia menyebut, warga Pancoran bereaksi keras atas unggahan tersebut dan menyatakan keberatan karena merasa kepala desanya difitnah. 

Langkah Norman membawa persoalan ini ke kepolisian dibaca sebagai upaya menjaga marwah jabatan dan mencegah berkembangnya informasi menyesatkan di ruang publik digital. 

Di tengah maraknya tuduhan tanpa dasar di media sosial, laporan ini menjadi penegasan bahwa pejabat publik tidak akan tinggal diam ketika reputasi dan kepercayaan masyarakat dipertaruhkan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih mendalami laporan tersebut dan menelusuri identitas akun yang mengunggah konten bernuansa fitnah di laman Facebook “Bondowoso Ijen”.