JEMBER, enewsindo.co.id - Kegiatan Gus’e Menyapa kembali menjadi ruang dialog antara Pemerintah Kabupaten Jember dan para kader Posyandu di Kantor Desa Gumelar, Kecamatan Balung, Senin (8/12/2025).

Kantor desa hari itu menjadi tempat digelarnya pertemuan yang mempertemukan para pemangku kepentingan dengan para pelaksana layanan kesehatan dasar di tingkat desa.

Para kepala desa se-Kecamatan Balung tampak hadir, mulai dari Kepala Desa Gumelar Heri Mulyono, Kepala Desa Curahlele Abdul Hamid, Kepala Desa Balung Lor Imam Mustofa, Kepala Desa Balung Kulon Langgeng Supriyanto, Pj. 

Kepala Desa Balung Kidul Misnarib, Kepala Desa Balung Tutul Ahmad Baidowi, Kepala Desa Karang Semanding Fauzi, hingga Kepala Desa Karang Duren Nur Kholik. 

Kehadiran Kapolsek dan Danramil Balung, Camat Balung Agus Sucahyo, serta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember, Ning Gita Fawait, menunjukkan pentingnya isu kesehatan dasar sebagai urusan bersama.

Dalam sesi diskusi bersama para kader, Ning Gita menggali berbagai tantangan yang dihadapi kader Posyandu selama melaksanakan pelayanan kesehatan di masyarakat.

Siti Murtasiah, kader Posyandu dari Desa Balung Lor, misalnya, ia mengungkapkan bahwa sebagian warga masih enggan membawa anak mereka untuk imunisasi karena termakan mitos bahwa anak dapat mengalami demam atau kejang setelah disuntik.

"Itulah yang terjadi di masyarakat, mitos masih sangat di percaya oleh masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, seorang kader Posyandu Mahoni 4 yang juga dari Desa Balung Lor menyampaikan alasan dirinya terus mengabdi. Agar sisa hidup saya bermanfaat bagi semuanya.

"Khususnya bagi masyarakat Balung Lor," katanya.

Meski demikian, ia berharap pemerintah daerah memberi perhatian lebih terhadap kebutuhan kader, terutama terkait honorarium dan fasilitas Posyandu seperti timbangan dan alat pengukur tekanan darah.

Aspirasi tersebut menggambarkan kondisi riil kader Posyandu yang selama ini menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan dasar, namun tetap berupaya menjalankan tugas dengan penuh dedikasi.

Menanggapi berbagai masukan, Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan bahwa imunisasi lengkap dan kecukupan gizi merupakan fondasi pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. 

Ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah strategis untuk memastikan generasi muda sehat dan siap menghadapi Indonesia Emas 2045.

Bupati Fawait juga menyoroti bahwa Indonesia sejak 1990-an masih berstatus negara berkembang, belum mampu menyamai negara-negara seperti Jepang, Singapura, dan Tiongkok yang berhasil maju berkat kualitas sumber daya manusianya. 

Meski memberikan apresiasi kepada seluruh kader yang tetap berdedikasi, Bupati Fawait secara tegas menyampaikan bahwa honorarium kader Posyandu tidak akan mengalami kenaikan pada masa kepemimpinannya. 

"Fokus pemerintah saat ini adalah meningkatkan efektivitas program dan kualitas pelayanan," kata Bupati Jember yang akrab disapa Gus Fawait ini.

Selain itu, Bupati Fawait menegaskan komitmen pemerintah dalam memperluas layanan kesehatan gratis melalui Universal Health Coverage (UHC). Ia meminta masyarakat untuk melaporkan apabila terdapat fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan berbeda hanya karena pasien tidak mampu membayar.

“Kalau ada rumah sakit yang membedakan pelayanan hanya karena tidak membayar, sampaikan melalui Wadul Gus’e. Saya pastikan gratis. Contohnya di RS Balung,” tegasnya.

Pernyataan tersebut menunjukkan upaya pemerintah memastikan akses layanan kesehatan yang adil dan tidak diskriminatif bagi seluruh warga Jember.

Pertemuan Gus’e Menyapa di Balung ini menegaskan bahwa peningkatan kualitas generasi tidak hanya bertumpu pada kebijakan besar, tetapi juga berakar pada kerja para kader Posyandu yang selama ini mendampingi masyarakat secara langsung.