by

Republik Digital

Thoha Muntaha

Persaingan sengit antara manusia dan mesin nampaknya sudah menjadi kenyataan yang makin kesini makin membuktikan kedigdayaan mesin dibandingkan manusia.

Lebih ngenes lagi jika nantinya berdiri negara baru bernama Republik Digital yang membuat segala sesuatunya lebih murah, mudah dan sat set.

Untuk mendapatkan dana 800 milyar rakyat Republik Digital tidak perlu menggaji DPR yang dalam rapat rapat menguras anggaran yang Gede.

Bahkan tidak perlu ada Gubernur, bupati ataupun produk turunannya berupa kepala dinas tapi cukup dengan aplikasi tiktoker ala Bima.

Bayangkan….

Digitalisasi membuat toko toko fisik meregang nyawa akibat gempuran toko toko online yang tentunya sebentar lagi menyusul lembaga lembaga pendidikan yang hari ini sudah muncul cyber university dan aneka aplikasi transfer pengetahuan yang memungkinkan pembelajar mengakses via gadget.

Republik Digital sudah memulai penanaman chip identity seperti Swedia dalam tubuh masing-masing penduduk sehingga tidak memerlukan lagi kertas kertas untuk transaksi yang memudahkan kontrol ketaatan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Adakah bacapres negeri tetangga yang lagi sibuk ngemis suara mengadopsi konsep Republik Digital ?!

Penulis adalah pengasuh ponpes Minhajutthullab Krikilan Glenmore Banyuwangi 

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *