Oleh : Thoha Muntaha
Sebut saja Dina sekertaris cantik telpon suaminya nggak bisa pulang karena rapat sampai larut malam
Seketika suami Dina ingin memanfaatkan kesempatan ngamar di hotel short time dan langsung nelpon selingkuhannya
Selingkuhan suami Dina kebetulan sekertaris arisan ngomong pada anggota bahwa hari ini tidak bisa kumpul
Namun sejurus kemudian semua rencana “mbulet” gagal total akibat istri direktur mendadak sakit hingga Dina nelpon suaminya nggak jadi rapat
Lalu dengan tergopoh-gopoh suami Dina nelpon selingkuhannya ngamar ditunda dan seterusnya demikian
Kisah “mbulet” sejenis juga diperlihatkan dengan jelas oleh Panji Pragiwaksono terhadap Erick Thohir “bocah saja tau selesain dulu PR baru main bola”
Sindirian nylekit Panji tentu apresiasi terhadap tangisan Triyanto dari CV Tri Jaya Abadi salah satu vendor Istaka karya yang piutangnya dibayar dengan jawaban “mbulet” oleh anak buah Erick Thohir
” dibayar tapi pasti nggak sesuai yang dia punya kan sesuai asetnya. Ketika masuk pailit jadi sesuai aset yang dimiliki perusahaan tersebut, pembagiannya sesuai otoritas yang ditentukan pengadilan”
“Kementerian BUMN nggak bisa apa apa intervensi kan nggak boleh” tegasnya
Bahkan sampai di injury time kedua capres Ganjar dan Prabowo juga menampilkan drama “mbulet” tentang cawapres hingga timbul pertanyaan apakah kelak jika terpilih menjadi presiden juga sering “mbulet”
Penulis adalah pengasuh Ponpes Minhajutthullab Krikilan Glenmore BanyuwangiÂ
Comment