by

Kakanwil Kemenag Jatim Terima 10 Buku Karya Siswa MAN 3 Banyuwangi

BANYUWANGI, enewsindo.co.id – Prestasi siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi di Kecamatan Srono, memang patut mendapat apresiasi yang tinggi. Pasca 3 siswanya berhasil masuk 5 besar dalam lomba menulis opini yang digelar Pemkab Banyuwangi bekerjasama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi tahun lalu, pada tahun ini 10 buah judul buku ber-nomor buku standar internasional atau International Standard Book Number (ISBN) karya mereka diserahkan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Propinsi Jawa Timur Dr. Husnul Maram.

Penyerahan buku karya MAN 3 Banyuwangi itu dilakukan siswa saat acara “Launching Buku Melangkah Bersama Pemimpin Visioner” di aula MAN 1 Banyuwangi, Sabtu 29 April 2023 lalu.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyuwangi Dr. Moh. Amak Burhanudin mengatakan, kegiatan tersebut sekaligus rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 dengan tema nasional “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.

“Dengan merdeka belajar, para siswa akan lebih aktif mengembangkan diri dalam berliterasi,” ungkap Amak.

Kakanwil Kemenag Prov. Jatim Husnul Maram, menyatakan rasa bangganya dengan geliat literasi di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa.

“Dengan slogan “The Sunrise of Java”, sangat pantas inovasi dimulai dari Banyuwangi,” katanya.

Tak kurang Drs. Ahmad Suyuti, M.Pd.I selaku Kepala MAN 3 Banyuwangi menegaskan, bahwa semua potensi siswa di bawah pimpinannya akan terus digali dalam kurikulum merdeka.

“Bukan hanya literasi saja, tahun 2023 ini MAN 3 Banyuwangi juga membuka kelas olahraga yang masuk dalam kurikulum dengan jam yang lebih banyak dibandingkan kelas lainnya,” beber Suyuti.

Sementara penyerahan buku pada momentum tersebut dilakukan oleh Syafaat, SH.MH, selaku Ketua Komunitas Lentera Sastra, bersamaan dengan para guru di MAN 3 Banyuwangi menggelar kegiatan Workshop bidang literasi.

“Ini merupakan prestasi luar biasa dari siswa madrasah, karena mereka sudah terbiasa menulis sejak dini. Baik fiksi maupun non fiksi,” pungkas Syafaat, yang juga dikenal sebagai penyair berdarah ini . (HS)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *