Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi Islam paling dinamis di kawasan Tapal kuda. 

Melalui Sidang Terbuka Senat Akademik di At-Taqwa Islamic Center (AIC), Sabtu pagi  (29/11/2025) kampus tersebut mencatat sejarah baru, wisuda dengan jumlah peserta terbanyak di Tapalkuda, yakni 250 sarjana dan 45 magister perdana, total 295 lulusan.

Momentum besar ini menjadi lebih berkesan dengan hadirnya ratusan tokoh, mulai dari Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, anggota DPRD, Ketua NU dan MUI Bondowoso, hingga perwakilan dunia pendidikan se-Jawa Timur. 

Bukan sekadar agenda akademik, wisuda kali ini berubah menjadi refleksi bersama tentang masa depan IAI At-Taqwa dan arah baru pendidikan Islam daerah. “Bukan akhir sejarah, melainkan awal perjalanan” ujarnya.

Di hadapan para wisudawan dan keluarga, Rektor IAI At-Taqwa, Dr. Suheri, M.Pd.I, menyampaikan pesan yang sarat makna. Ia menegaskan bahwa wisuda bukanlah garis finis, tetapi fase baru untuk mengamalkan ilmu bagi keluarga, masyarakat, dan daerah.

“Wisuda ini bukan akhir perjalanan akademik, melainkan awal sejarah,” Kata Suheri.

Tak berhenti di sana, sang rektor juga mengungkap harapan besar institusi yang sedang berada di ambang transformasi. Ia meminta doa restu agar wisuda kali ini menjadi wisuda terakhir atas nama IAI, karena kampus menargetkan naik status menjadi universitas pada 16 Januari 2026.

“IAI At-Taqwa adalah pohon tinggi yang menguatkan akarnya di tanah, yakni berpegang pada Muassis dan ulama.” terang Suheri.

Perwakilan Koordinator Wilayah IV Kopertais Jatim, Dr. Ahmad Fauzi, M.Pd.I, mengapresiasi capaian IAI At-Taqwa. Ia menyebut kampus ini konsisten meningkatkan mutu akademik, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang “layak terjun di segala lini sosial-keagamaan" ucapnya.

Dalam pidato ilmiahnya, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, M.Ag., menggugah para lulusan untuk tidak sekadar meraih gelar, tetapi membuktikan kapasitas melalui pengabdian nyata. “Wisuda ini adalah awal babak baru yang penuh tantangan dan peluang,” tegasnya.

Ia juga menyoroti karakter khas Bondowoso yang kaya pesantren dan lembaga Islam. Sinergi antar-elemen pendidikan Islam, menurutnya, harus diperkuat sebagai fondasi peradaban daerah. “Keseimbangan intelektualitas dan spiritualitas adalah pondasi peradaban.” ungkapnya.

Ketua Yayasan At-Taqwa, Drs. Imam Barmawi Burhan, memberikan pesan menyejukkan kepada para wali wisudawan. “Rizki kita banyak, tidak harus berupa harta benda, tetapi anak-anak yang sholih dan sholihah adalah harta yang tak ternilai.” Katanya.