Penemuan Bima Permana Putra, pedagang asongan yang sebelumnya dikabarkan hilang pasca kericuhan di Kwitang, Jakarta Pusat, ditemukan selamat di Malang, Jawa Timur, Rabu (17/9/2025), setelah lebih dari dua minggu ramai diperbincangkan di media sosial.

Awalnya, nama Bima masuk dalam daftar orang hilang yang disampaikan KontraS melalui akun Instagram. Publik langsung mengaitkannya dengan peristiwa unjuk rasa 30–31 Agustus 2025, yang diwarnai bentrokan antara massa dan aparat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi mengatakan, meski tanpa laporan resmi dari keluarga, kepolisian tetap membentuk tim khusus pencarian orang hilang.

“Tidak ada laporan, tetapi berdasarkan informasi orang hilang yang viral di media sosial di akun KontraS dan dikaitkan dengan kerusuhan saat unjuk rasa, kami lakukan penelusuran,” jelas.

Fakta ini memperlihatkan bahwa media sosial kini menjadi saluran informasi alternatif yang bisa memengaruhi langkah aparat negara, bahkan tanpa mekanisme formal seperti laporan resmi.

Setelah melakukan pelacakan, tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang pimpin AKBP Resa Fiardi Marasabessy, menemukan Bima di Klenteng Eng An Kiong, Kota Malang. Ia sedang berjualan mainan barongsai mini ketika diamankan sekitar pukul 13.55 WIB.

Dalam keterangannya, Bima menegaskan dirinya berada di Kwitang bukan untuk berdemo, melainkan berjualan asongan. Setelah itu, ia melakukan perjalanan ke Tegal dan menjual motornya, sebelum akhirnya menuju Malang dengan kereta api pada awal September.

Meski Bima sudah ditemukan, dalam catatan KontraS melalui akun Instagram @kontras_update masih ada dua demonstran lain yang belum diketahui keberadaannya antara lain, M Farhan Hamid, hilang sejak 31 Agustus di sekitar Brimob Kwitang dan Reno Syahputradewo, hilang sejak 30 Agustus di lokasi yang sama. (Sumber Rilis)