JEMBER, enewsindo.co.id - Gabungan Perusahaan Perkebunan (GPP) Wilayah III Jawa Timur menggelar sosialisasi pembinaan dan sertifikasi calon ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) umum pada Selasa, 17 Juni 2025. Kegiatan yang berlangsung di lantai 2 Kantor Perumda Perkebunan Kahyangan Jember ini bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga kerja di bidang K3 sekaligus mengoptimalkan keamanan lingkungan perkebunan dan pabrik demi mendukung tercapainya target produksi yang maksimal.

Dalam sesi utama, perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur menyampaikan pentingnya pembentukan dan sertifikasi calon ahli K3 umum di sektor perkebunan yang padat karya. “Pembinaan dan sertifikasi calon ahli K3 umum sangat krusial untuk menjamin keselamatan para pekerja. Kami mendorong seluruh perusahaan anggota GPP, baik BUMN, BUMD, maupun swasta, untuk segera membentuk P2K3 yang efektif dengan tenaga ahli K3 yang tersertifikasi,” ujar perwakilan Disnaker.

Sementara itu, Kolonel Inf. Dr. La Ode Muhammad Nurdin dari Danbrigif 9/DY Kostrad Jember memaparkan strategi optimalisasi pengamanan lingkungan perkebunan dan pabrik. Ia menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, aparat keamanan, dan internal perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman serta menjaga stabilitas produksi. “Keamanan bukan tanggung jawab satu pihak saja, tapi harus melibatkan seluruh elemen agar target produksi dapat tercapai dengan lancar,” tegas Kolonel La Ode.

"Momen sesi foto bersama jajaran pengurus Gabungan Perusahaan Perkebunan dan Danbrigif 9/DY/ 2 Kostrad."

Direktur Utama Perumda Perkebunan Kahyangan Jember, Sofyan Sauri, S.M., M.M., selaku tuan rumah kegiatan, menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah nyata dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan, termasuk potensi gangguan keamanan. “Kami ingin bersama-sama belajar, menyikapi, dan mengambil tindakan yang tepat agar lingkungan kerja benar-benar aman dan produktif,” katanya.

Ketua GPP Wilayah III Jawa Timur, Benny Hendricrianto, S.P., M.M., menambahkan bahwa pertemuan ini merupakan forum penting untuk menyatukan langkah lebih dari 37 perusahaan perkebunan dan pabrik yang tergabung dalam GPP. “Melalui pembinaan dan sertifikasi ini, kami berharap seluruh anggota dapat meningkatkan standar keselamatan dan keamanan demi keberlanjutan industri perkebunan,” jelasnya.

Sebagai wujud kepedulian sosial, acara juga diakhiri dengan pemberian santunan kepada anak yatim, yang menjadi simbol bahwa perusahaan perkebunan turut memiliki tanggung jawab sosial di tengah masyarakat.

Kegiatan ditutup dengan rapat internal sebagai tindak lanjut dari diskusi dan pemaparan materi yang telah disampaikan. GPP Wilayah III optimis, melalui kolaborasi lintas sektor ini, budaya kerja aman dan produktif dapat terus ditingkatkan demi masa depan industri perkebunan yang lebih unggul dan berkelanjutan.