BONDOWOSO, enewsindo.co.id - Suasana haru dan penuh semangat mewarnai Purna Wiyata siswa kelas 9 SMP Negeri 4 Bondowoso yang digelar Sabtu pagi, 14 Juni 2025. Acara yang dihadiri ratusan siswa, wali murid, dan jajaran guru ini juga turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Haeriyah Yuliati, S.Sos., M.M.

Dalam sambutannya, Haeriyah memberikan motivasi kepada para siswa agar tidak berkecil hati meski berasal dari sekolah yang tidak berlabel favorit. Ia menegaskan bahwa semangat belajar jauh lebih penting daripada label sekolah.

“Saya sendiri sekolah di desa, SD-nya biasa, SMP-nya biasa, SMA-nya biasa. Tapi karena semangat belajar yang tinggi, saya bisa masuk APDN Malang—yang orang sebut sekolah camat,” ujar Haeriyah disambut tepuk tangan hadirin.

Tak hanya berbagi kisah inspiratif, Haeriyah juga menegaskan komitmennya sebagai Kadis Pendidikan yang terus bekerja tanpa mengenal hari libur. Ia mengaku tetap memproses dokumen-dokumen penting meski dari rumah.

“Saya tetap tanda tangan berkas meski hari merah. Tidak ada kata libur untuk urusan pendidikan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Haeriyah menyampaikan rasa hormatnya kepada para guru dan tenaga administrasi yang telah membimbing dan melayani siswa dengan kesabaran dan dedikasi tinggi. Ia juga mengenang sejarah unik berdirinya SMP Negeri 4 Bondowoso yang dulu dibangun dari hasil pengumpulan botol kosong oleh masyarakat sekitar.

“SMP ini dikenal juga sebagai SMP Botol Kosong. Jangan pernah remehkan botol kosong, karena dari situ lahir sekolah ini. Kita semua wajib mengirimkan doa kepada para pendiri yang berjasa,” ujarnya mengharukan.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Haeriyah berjanji akan mengalokasikan bantuan komputer bagi SMP Negeri 4 Bondowoso dalam pembahasan Perubahan APBD mendatang. Ia mendorong pihak sekolah untuk terus berinovasi dan meningkatkan prestasi.

Kepala SMP Negeri 4 Bondowoso, Elok Riskiyah, S.Ag., M.Pd., menyampaikan rasa bangga karena seluruh siswa kelas 9 lulus 100 persen. Ia juga mengungkapkan bahwa animo pendaftar tahun ini terus meningkat.

“SMP Negeri 4 Bondowoso makin diminati. Ini buah dari kerja keras semua pihak,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komite Sekolah Abrori, S.H., memaparkan berbagai program unggulan yang telah dijalankan sekolah, seperti kelas tahfidz dan layanan konseling dari psikolog yang hadir berkat dukungan para wali murid.

“Kelas tahfidz dan psikolog sekolah adalah bentuk perhatian ekstra untuk mendampingi anak-anak secara utuh, baik spiritual maupun mental,” ujar Abrori.

Acara ditutup dengan doa dan ungkapan syukur atas capaian luar biasa para siswa dan seluruh elemen sekolah. Dari sekolah yang dulu dibangun dari botol kosong, kini SMP Negeri 4 Bondowoso membuktikan diri sebagai mutiara yang mulai bersinar. (Eko)