Detail Berita

Hukum & Politik

Audiensi dan Pembinaan STB Banyuwangi: Komitmen Bersama Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Pewarta : Redaksi

16 Januari 2025

13:15

Gambar

BANYUWANGI, enewsindo.co.id - Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) menjadi saksi pelaksanaan audiensi dan pembinaan Sedulur Terapis Blambangan (STB) Banyuwangi oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi, Kamis (16/01/2025). Acara ini dihadiri oleh para terapis, yang tergabung dalam pengurus Sedulur Terapis Blambangan (STB) Banyuwangi, dan perwakilan dari Dinas Kesehatan untuk berdiskusi tentang pengembangan pelayanan terapi tradisional yang lebih profesional dan terkoordinasi.

Acara diawali sambutan tuan rumah, Founder sekaligus Ketua RKBK, Hakim Said, S.H., yang menyampaikan apresiasinya terhadap peran STB dalam membantu masyarakat melalui pelayanan kesehatan tradisional. Ia menekankan pentingnya mengedepankan 3KO, yaitu Komunikasi Koordinasi dan Kolaborasi lintas sektor untuk mendukung program kesehatan yang bermanfaat.

Ketua STB, Budy Amboyna, C.Ht., yang juga dikenal sebagai terapis hipnoterapi dan pengusaha madu lebah di Banyuwangi, menjelaskan bahwa STB adalah paguyuban yang terdiri dari terapis berbagai bidang, seperti pijat refleksi, pembekaman, apitherapy, terapi tulang belakang, akupunktur, hipnoterapi, SEFT, ruqyah, dan totok wajah.

"Kami rutin mengadakan kegiatan sosial berupa terapi dan pengobatan tradisional di lokasi-lokasi yang membutuhkan," ujarnya. Budy juga menyampaikan harapannya agar Dinas Kesehatan terus memberikan bimbingan dan perlindungan kepada para terapis STB.

Kepala Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid-Yankes), Faiz Fadholi, S.Kep., Ners., memberikan arahan dan masukan penting kepada para anggota STB. Ia menegaskan bahwa terapi tradisional merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, namun para terapis harus memiliki kompetensi dan sertifikasi yang sesuai.

"Dinas Kesehatan tidak mempersulit proses perizinan, baik untuk Pembinaan Penyehat Tradisional (HATRA) maupun Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT). Kami siap mendukung dan memberikan bimbingan melalui Puskesmas terdekat," katanya. Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi dengan pemangku wilayah kesehatan setempat untuk memastikan kualitas pelayanan.

Dalam acara tersebut, hadir pula dr. Finda Ferdiana dari RSUD Blambangan yang memberikan support sekaligus arahan agar para pembekam dalam melakukan bekam sebelumnya melakukan fiagnosa dan mengedukasi pasien terlebih dahulu.

Dalam sesi tanya jawab yang dipandu oleh Bidan Diah Fitrianingsih, S.Keb., M.MKes., berbagai pertanyaan dan aspirasi disampaikan. Salah satunya adalah pentingnya legalitas dan proses perizinan bagi para terapis nonmedis, serta syarat Surat Tanda Registrasi (STR) bagi tenaga kesehatan seperti perawat dan bidan.

Joko Setiono, S.Kep., Ners., terapis SEFT dan bekam, menambahkan bahwa bimbingan dan pengawasan dari organisasi profesi seperti Perhimpunan Bekam Indonesia (PBI) sangat diperlukan untuk menjaga kualitas pelayanan terapi bekam di Banyuwangi.

Acara ditutup dengan pemberian cendera mata dari Ketua STB kepada Kabid YanKes dan Ketua RKBK, sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dan partisipasi mereka. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama, menandai komitmen bersama untuk terus mendukung kesehatan masyarakat melalui terapi tradisional yang aman dan profesional.

Tags :

Ikuti Kami :

Komentar