Detail Berita

Ekonomi & Bisnis

IKBI Blawan Gandeng Tamara Management dan Mitra Jamur Indonesia Latih Budidaya Jamur Tiram

Pewarta : Evelyne

22 Desember 2025

12:32

IKBI Cabang Blawan bersama Founder Tamara Management dan Mitra Jamur Indonesia usai acara Pelatihan Budidaya Jamur Tiram pada Senin 22 Desember 2025 (foto : Evelyne)

BONDOWOSO, enewsindo.co.id - Ikatan Keluarga Besar Istri (IKBI) Cabang Kebun Blawan PTPN I Regional 5 gandeng Tamara Management dan Mitra Jamur Indonesia menggelar pelatihan budidaya jamur tiram di Aula Kebun Induk Blawan, Senin (22/12/2025).

Founder Tamara Management, Tamara Firstanty, mengatakan pelatihan ini dirancang sebagai ruang belajar bersama sekaligus sarana berbagi ilmu agar peserta memperoleh manfaat yang nyata dan aplikatif.

“Harapannya kegiatan ini berkelanjutan. Tidak hanya berhenti di teori, tetapi benar-benar dipraktikkan hingga menjadi usaha yang berjalan,” ujar Tamara.

Ia menyebut Tamara Management juga menyiapkan program lanjutan agar anggota IKBI Cabang Blawan dapat terlibat langsung dalam usaha budidaya jamur tiram. "Program tersebut mencakup penyusunan rantai bisnis dari hulu hingga hilir, sehingga pengembangan usaha menjadi lebih terarah dan berkelanjutan," terang Tamara.

Sementara itu, Andriansyah Setiawan Saputra Mitra Jamur Indonesia, menjelaskan jamur tiram merupakan jamur pangan dengan ciri tubuh buah berwarna putih hingga krem, bertudung setengah lingkaran menyerupai cangkang tiram. Jamur ini memiliki beberapa varietas, antara lain jamur tiram putih, cokelat, pink, dan hijau. Namun di wilayah Jember, jenis yang umum dibudidayakan masih jamur tiram putih dan cokelat.

Menurut Andri, keunggulan budidaya jamur tiram terletak pada kebutuhan lahan yang relatif sempit. “Cukup lahan 3×1 atau 3×2 meter. Bahkan lahan kosong di belakang rumah bisa dimanfaatkan,” katanya.

Proses budidayanya juga dinilai mudah karena menggunakan media baglog. Panen dapat dilakukan hampir setiap hari, sehingga perputaran modal relatif cepat. Dari sisi modal, usaha ini tergolong terjangkau, mulai dari sekitar 1.000 baglog untuk skala rumah tangga, 10.000 baglog untuk skala menengah, hingga 20.000–50.000 baglog untuk skala modern.

Selain itu, media tanam bekas masih dapat dimanfaatkan sebagai pupuk atau media tanam lain, sehingga lebih ramah lingkungan. “Karena tidak memerlukan teknologi rumit, usaha ini cocok dijalankan oleh ibu rumah tangga maupun pelaku usaha kecil dan menengah,” ujar pria yang akrab disapa Andre tersebut.

Ketua IKBI Cabang Blawan, Santi Bambang Trianto, menilai budidaya jamur tiram memiliki potensi besar ke depan. Menurut dia, usaha ini tidak hanya dapat menambah pendapatan rumah tangga anggota IKBI, tetapi juga berpeluang menjadi sumber pendapatan organisasi.

IKBI Cabang Blawan, kata Santi, berencana mengembangkan jamur tiram sebagai produk unggulan dengan label IKBI yang dikelola secara mandiri, mulai dari proses budidaya hingga pengolahan, tanpa bergantung pada pihak kebun atau agro seperti produk sebelumnya.

Ia berharap pelatihan ini memberi dampak sosial dan ekonomi yang positif, khususnya bagi wilayah Blawan dan sekitarnya, semoga melalui kegiatan produktif seperti IKBI menuju usaha yang menghasilkan dan menyejahterakan.

Melalui pelatihan tersebut, IKBI Cabang Kebun Blawan diharapkan mampu mengembangkan usaha budidaya jamur tiram secara mandiri dan berkelanjutan, sekaligus membuka peluang peningkatan ekonomi keluarga dan komunitas sekitar.

Tags : #PTPN I Regional 5 #Kebun Blawan #Pemberdayaan Perempuan #Pelatihan Usaha #Budidaya Jamur Tiram #UMKM #Ekonomi Perempuan

Ikuti Kami :

Komentar