Detail Berita
Bondowoso Investment Gathering 2025, Pemkab Tawarkan Proyek Investasi Hijau
Pewarta : Eko
18 Desember 2025
15:01
Bondowoso Investment Gathering 2025 pada 18 Desember 2025 (foto : Eko)
BONDOWOSO, enewsindo.co.id - Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid secara resmi membuka kegiatan Bondowoso Investment Gathering 2025 yang digelar di Hotel Ijen View Bondowoso, Kamis (18/12/2025).
Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk mempertemukan Pemerintah Kabupaten Bondowoso dengan pelaku usaha serta investor dalam rangka mendorong iklim investasi yang berkelanjutan.
Turut hadir sebagai pembicara dalam forum tersebut anggota DPR RI Daerah Pemilihan Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi, Nasim Khan, jajaran Forkopimda, kepala OPD, perwakilan dunia usaha, serta calon investor.
Dalam paparannya, Nasim Khan menepis anggapan bahwa Bondowoso merupakan kota pensiun. Menurutnya, pandangan tersebut keliru karena Bondowoso terus menunjukkan kemajuan signifikan.
“Orang menganggap Bondowoso kota pensiun. Itu salah besar. Bondowoso semakin maju. Justru orang yang tidak berinvestasi di Bondowoso, tidak beraktivitas di Bondowoso, dan tidak tinggal di Bondowoso adalah orang yang merugi,” tegas Nasim Khan.
Ia juga menyampaikan adanya kerja sama atau aglomerasi antara Kabupaten Bondowoso, Situbondo, dan Jember dalam pengembangan sektor pariwisata. Selain itu, rencana reaktivasi jalur kereta api Kalisat - Bondowoso - Panarukan dinilai akan semakin memperkuat konektivitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan.
“Ini semakin maju bagi Bondowoso dan Situbondo,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid mengatakan bahwa Bondowoso Investment Gathering 2025 merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendorong investasi berkelanjutan berbasis potensi lokal serta selaras dengan arah pembangunan nasional.
Dalam forum tersebut, Pemkab Bondowoso secara resmi memperkenalkan dokumen Investment Project Ready to Offer (IPRO), yakni paket penawaran proyek investasi yang disusun berdasarkan potensi riil daerah, aktivitas ekonomi yang telah berjalan, serta mengacu pada kebijakan pembangunan daerah dan nasional.
“IPRO Bondowoso mengusung konsep investasi hijau yang berorientasi pada keberlanjutan dan nilai tambah jangka panjang. Penawaran investasi ini dibangun di atas tiga pilar utama, yaitu pertanian dan perkebunan berkelanjutan, energi terbarukan, serta pariwisata alam dan Ijen Global Geopark,” paparnya.
Pilar pertama, sektor pertanian dan perkebunan berkelanjutan, menjadi fondasi utama perekonomian Bondowoso. Komoditas unggulan seperti kopi, tembakau, dan tebu selama ini menjadi penggerak ekonomi masyarakat.
“Data menunjukkan sektor pertanian menyumbang lebih dari 28 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bondowoso dan menyerap lebih dari 42 persen tenaga kerja,” tegas Bupati Hamid.
Ke depan, arah investasi akan difokuskan pada hilirisasi produk pertanian, pengembangan pertanian organik, penguatan agribisnis, serta agroindustri berkelanjutan guna meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat.
Pilar kedua adalah pengembangan energi terbarukan. Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen dinilai sebagai aset strategis daerah dalam mendukung transisi menuju energi bersih.
Pengembangan sektor ini diarahkan pada investasi hijau jangka panjang yang terintegrasi dan berskala luas, termasuk optimalisasi jaringan transmisi yang telah tersedia.
Sementara pilar ketiga, pariwisata alam dan Ijen Global Geopark, menjadi keunggulan kompetitif Bondowoso dengan pengakuan internasional. Sektor ini membuka peluang investasi pada pengembangan eco-tourism, eco-lodge ramah lingkungan, wisata edukasi, serta penguatan desa wisata berbasis ekonomi lokal.
Untuk mendukung ketiga pilar tersebut, Pemkab Bondowoso juga mendorong penguatan konektivitas dan infrastruktur, di antaranya melalui rencana reaktivasi jalur kereta api Panarukan - Bondowoso – Jember – Surabaya guna meningkatkan efisiensi logistik dan konektivitas regional, serta mendukung hilirisasi sektor pertanian dan industri.
Selain itu, pengembangan dan pelebaran Jalan Arak-Arak sebagai antisipasi keberadaan Exit Tol Besuki juga menjadi langkah strategis dalam meningkatkan aksesibilitas dan kelancaran arus investasi.
Dari sisi realisasi, investasi di Kabupaten Bondowoso menunjukkan tren positif. Sepanjang tahun 2024, nilai investasi yang tercatat melalui sistem Online Single Submission (OSS) mencapai sekitar Rp1,278 triliun, mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap iklim usaha di daerah.
Melalui sinergi penguatan infrastruktur dan pengembangan tiga pilar hijau tersebut, Pemkab Bondowoso menegaskan komitmennya untuk menghadirkan kepastian hukum, kemudahan berusaha, serta iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan bagi para investor.
Komentar
Berita Terbaru
Bondowoso Investment Gathering 2025, Pemkab Tawarkan Proyek Investasi Hijau
18 Desember 2025
15:01
PTPN 1 Regional 5 Salurkan Bantuan TJSL 1,28 Miliar untuk Tiga Desa di Kecamatan Ijen
18 Desember 2025
11:59
Saat Negara Diam, PIS Bangun Rumah Nenek Lansia Sebatang Kara di Silo Jember
18 Desember 2025
09:24
Perhutani KPH Bondowoso Tiga Besar Perhutani Innovation Award 2025
18 Desember 2025
05:17
77 Tahun SD Dabasah 1 Bondowoso, Merawat Prestasi dan Karakter
17 Desember 2025
14:29
Berita Terpopuler