Detail Berita

Ekonomi & Bisnis

Java Coffee Estate Dorong Kopi Arabika Specialty Go Internasional

Pewarta : Evelyn

03 Oktober 2025

21:15

Salah satu karyawan PTPN Ijen memanen Kopi Arabika Specialty pada 3 Oktober 2025 (Foto : Istimewa)

BONDOWOSO, enewsindo.co.id - Java Coffee Estate yang dikelola Samuel  Christian Nababan Manajer JCE, di kawasan Dataran Ijen Bondowoso memastikan proses produksi kopi dilakukan dengan standar kualitas terbaik, ramah lingkungan, penuh dedikasi, serta memberdayakan masyarakat.

Perkebunan yang memiliki luas 15.000 hektare ini, dengan 5.000 hektare di antaranya milik PTPN, menghasilkan produk Green Bean Specialty dengan merek Java Coffee yang siap diekspor ke berbagai negara.

“Di sini kami tidak hanya menanam dan merawat tanaman kopi, tetapi kami memastikan setiap biji kopi yang dihasilkan adalah hasil dari proses terbaik, ramah lingkungan, penuh dedikasi, dan memberdayakan masyarakat,” ujar Samuel Nababan, pengelola Java Coffee Estate, Jumat (3/10/2025).

Menurut Samuel, Kopi Arabika Specialty dengan brand Java Coffee telah dikenal di dunia internasional sejak abad ke-19. Nama “Java” bahkan menjadi sinonim kata kopi di dunia Barat. 

"Perkebunan PTPN di kawasan Ijen sendiri tercatat sebagai perkebunan korporasi tertua di Indonesia yang masih bertahan hingga kini, serta dikenal sebagai penghasil Kopi Arabika Specialty Java Coffee." jelasnya.


Sementara Dini Asyika Sari, Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka), menegaskan bahwa kunci keberlanjutan budidaya kopi terletak pada penggunaan bahan tanam unggul. Di kawasan Ijen, varietas yang ditanam antara lain Andung Sari 2 Klonal, Komasta arietas komposit pertama di Indonesia dan USA.

“Ketiga varietas ini memiliki cita rasa spesial, harga jual tinggi, serta daya adaptasi kuat terhadap perubahan iklim dan ketahanan terhadap karat daun. Dengan begitu, biaya pengendalian hama penyakit dapat ditekan,” jelas Dini.

Ia menambahkan, Puslitkoka yang merupakan bagian dari PTPN Group juga berperan dalam mendukung ekosistem kopi Nusantara melalui Project Management Office (PMU Kopi Nusantara) bersama Kementerian BUMN dan sejumlah pemangku kepentingan. 

"Dukungan ini mencakup akses finansial, peningkatan literasi keuangan, supervisi, pelatihan budidaya adaptif, hingga penyebaran bahan tanam unggul untuk petani kopi di berbagai daerah," jelasnya.

Kopi Arabika di Ijen, khususnya varietas Andung Sari 2 klonal, kata Dini Asyika, ditanam pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut (mdpl). Perawatan tanaman dilakukan melalui pemeliharaan vegetatif, penggunaan penaung, serta menjaga populasi standar lebih dari 2.000 pohon per hektare untuk mencapai produksi optimal 1 - 1,5 ton per hektare.

Selain itu, sistem pengolahan tanah di perkebunan ini menerapkan metode gandung (rora individu) untuk mendukung penyimpanan air. Sementara pengendalian hama penyakitnya, dilakukan melalui sistem monitoring dan early warning system guna mendeteksi dini serangan ulat atau karat daun, dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem hayati. 


Tags : #Kopi Arabika #Dataran Ijen Bondowoso #Arabika Ijen #Bondowoso

Ikuti Kami :

Komentar