Detail Berita
Ribuan Mahasiswa Jember Penuhi Jalan Depan DPRD, Suara Amarah Rakyat
Pewarta : Evelyn
30 Agustus 2025
14:13

Ribuan Mahasiswa Tuntut Keadilan Driver Ojol di Jakarta yang tewas terlindas Mobil Barracuda pada 29 Agustus 2025 (Foto : Redaksi)
Tuntut Keadilan Affan Kurniawan Driver Ojol yang tewas terlindas Mobil Barracuda
JEMBER, enewsindo.co.id - Terik matahari masih menyengat ketika ribuan mahasiswa mulai memadati Jalan Kalimantan tepatnya di depan kantor DPRD Kabupaten Jember, Jumat (29/8/2025).
Dari kejauhan, warna-warni bendera dan spanduk tampak bergoyang, suasana jalanan yang biasanya ramai kendaraan berubah menjadi lautan massa yang berteriak penuh semangat.
Di antara kerumunan, ada yang berpeluh, ada pula yang menggenggam erat spanduk bertuliskan protes, seolah tak ingin suaranya tenggelam dalam riuhnya teriakan.
Semua bersatu dalam satu tujuan, mengenang dan menuntut keadilan bagi Afan Kurniawan, driver Ojek Online yang meninggal dunia dalam tragedi demonstrasi di Jakarta, sehari sebelumnya.
Dari atas sebuah mobil komando, Maria Masita berdiri gagah dengan pengeras suara di tangannya. Sesekali ia mengepalkan tangan, sesekali suaranya meninggi, memecah langit siang yang mendung oleh amarah.
“Jangan berhenti di sini untuk perjuangan negeri ini. Bisa jadi kita pun akan jadi korban selanjutnya. Negeri ini bobrok. Revolusi dimulai dari sini, demo ini akan berlanjut sampai tuntas!” ujarnya.
Seketika, sorak dan teriakan ribuan mahasiswa menggema. Seolah satu tubuh, mereka mengangkat tangan, menegaskan kebersamaan.
Masita kemudian melanjutkan orasinya dengan nada kian tajam. Ia menolak keras segala upaya membatasi gerakan mahasiswa.
“Suara mahasiswa adalah suara kebenaran!” serunya, dan ketika namanya DPR disebut, massa kembali riuh. “DPR itu isinya cuma bajingan. Turun mereka, pulang mereka!” seru pendemo.
Kalimat itu tak hanya menjadi seruan, tapi juga menjadi gema kemarahan yang ditularkan dari satu mahasiswa ke mahasiswa lain.
Namun, di penghujung orasi, Masita menurunkan nada suaranya. Ia mengajak massa menjaga rapat barisan, mengingatkan agar perjuangan tidak hanya lantang, tapi juga cerdas.
“Kita jadikan perjuangan ini rapi dan elegan, tunjukkan kalau kita lebih pintar daripada orang-orang yang duduk di dalam sana,” ucapnya, membuat sorakan berganti tepuk tangan panjang.
Di tengah kepungan massa, perjuangan mereka bukan hanya soal hari ini, tapi mereka membawa amarah, namun juga harapan bahwa solidaritas bisa menyulut perubahan.
Komentar
Berita Terbaru

Sungai Tanggul Dikepung Sampah
1 September 2025
17:34

Liputan Dibatasi , AJI : Publik Justru Rentan Disinformasi
1 September 2025
08:25

Dari Kebun ke Cangkir, Dani Bangun Sekolah Kopi Doa Kopi di Bondowoso
30 Agustus 2025
19:04

Semarak Lomba Gerak Jalan di Desa Manggisan Tanggul
30 Agustus 2025
17:22

Pupuk Indonesia dan APPI Sosialisasikan Optimalisasi Pupuk Bersubsidi di Banyuwangi
30 Agustus 2025
15:19
Berita Terpopuler