Detail Berita

Hukum & Politik

Misteri di Balik Pembatalan Iuran MKKS: Mengapa Kepala SMK Swasta Jember Bungkam?

Pewarta : Hanif

22 Maret 2025

14:04

Gambar

JEMBER, enewsindo.co.id - Polemik terkait iuran sebesar Rp17.000 per siswa yang sempat dikeluarkan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Swasta Kabupaten Jember masih menyisakan tanda tanya besar. Meski kebijakan tersebut telah dinyatakan batal, keheningan dari para kepala sekolah SMK swasta memicu spekulasi di kalangan masyarakat.

Dari hasil penelusuran tim , hampir semua kepala sekolah SMK swasta di Jember menolak memberikan komentar terkait iuran ini. Upaya konfirmasi secara langsung pun tidak membuahkan hasil; beberapa kepala sekolah bahkan secara tegas menolak memberikan informasi.

Sikap bungkam ini menimbulkan spekulasi. Jika kebijakan iuran MKKS sudah benar-benar dibatalkan, mengapa para kepala sekolah memilih diam? Apakah ada tekanan atau pihak tertentu yang memengaruhi sikap mereka? Ataukah ada hal lain yang sengaja ditutupi dari publik?

Iuran tersebut awalnya tertuang dalam Surat Edaran Nomor 42/MKKS-SMKS-Jbr/I/2025/ tertanggal 30 Januari 2025, yang mewajibkan setiap siswa SMK swasta membayar Rp17.000 per tahun. Namun, setelah mendapat kritik, MKKS menerbitkan Surat Edaran baru Nomor 50/MKKS-SMKS-Jbr/I/2025</ pada 16 Maret 2025, yang menyatakan kebijakan itu telah dibatalkan.

Ketua MKKS SMK Swasta Jember, Dandik Widayat, dalam pernyataannya melalui media Berita Target, membantah adanya pungutan wajib tersebut. Ia menyebut bahwa informasi terkait iuran tersebut telah disalahartikan. Namun, bantahan ini justru kontradiktif dengan keberadaan surat edaran pertama yang jelas menyebutkan adanya kewajiban iuran.

Ketidakjelasan dan ketidaktransparanan informasi semakin memperkuat dugaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam kebijakan ini. Apakah MKKS bertindak tanpa koordinasi dengan sekolah-sekolah terkait? Ataukah ada kepentingan tertentu di balik kebijakan ini yang memengaruhi keputusan para kepala sekolah untuk bungkam?

Hingga saat ini, masyarakat, terutama para orang tua siswa, masih menunggu kejelasan. Dunia pendidikan seharusnya menjadi ruang yang penuh transparansi dan akuntabilitas, bukan arena keputusan misterius yang membingungkan publik. Pertanyaan besar yang masih menggantung : Apakah iuran MKKS ini benar-benar telah dibatalkan atau ada sesuatu yang lebih besar yang belum terungkap. (Hanif)

Tags : #jember #mkks #iuran

Ikuti Kami :

Komentar