Sejak Maret 2022, Kebun Mumbul sebagai salah satu Unit Kebun milik PT Perkebunan Nusantara XII telah bertransformasi yang sebelumnya merupakan kebun yang terdiri dari aneka tanamanmenjadi Kebun Pengelola Tebu Wilayah Jember. Hal ini berarti bahwa semua komoditas tebu milik PT Perkebunan Nusantara XII yang berada di Kabupaten Jember berada dibawah pengelolaan Kebun Mumbul. Kebun Mumbul saat ini memiliki areal seluas 4.785,84 Hektar dan areal yang tertanam seluas 4.102,7 Hektar.
Kebun Mumbul telah menuntaskan kegiatan Tebang Muat Angkut (TMA) Tebu Tahun 2022 dengan hasil yang memuaskan. Proses TMA Kebun Mumbul yang berlangsung sejak bulan Juni sampai November 2022 mengukuhkan hasil produksi tebu sebanyak 208.950,68 Ton dengan luas areal seluas 2.503,95 Ha yang kemudian diperoleh angka produktivitas 83,45 Ton/Ha. Manajer Kebun Mumbul Hendro Prasetyo menyebut berkat kerja keras seluruh pihak dalam menyukseskan TMA tahun 2022, quantum produksi dan produktivitas tebu meningkat drastis sebesar 398% untuk produksi dan 60,48% untuk produktivitas dari tahun sebelumnya.
Mengutip data dari website Kementerian Pertanian, disebutkan bahwa rata-rata produtivitas tebu di Indonesa berada pada angka 75Ton/Ha. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas tebu di Kebun Mumbul lebih tinggi 8,45% daripada rata-rata produktivitas tebunasional. Capaian yang diperoleh oleh Kebun Mumbul pada tahun ini hanya terpaut tak jauh dari Taksasi Maret yang telah disusun.Manajer Kebun Mumbul menyatakan bahwa Kebun Mumbul mampu memperoleh realisasi produksi dan produktivitas sebesar 98,24% dari Taksasi Maret. Hal ini menjadi suatu capaian positif dan harus dipertahankan serta dikembangkan menjadi lebih baik di tahun-tahun selanjutnya. “Untuk menyongsong TMA Tahun 2023,saya mencanangkan produktivitas tebu dengn average 90 Ton/Ha”tambahnya.
Sebagai Kebun Pengelola Komoditi Tebu, Kebun Mumbul memiliki 9 Afdeling yang tersebar di 6 Kecamatan di wilayah Kabupaten Jember. 9 Afdeling tersebut yaitu Afdeling Glantangan, Pondok Selatan, Mrawan, Lengkong Talang, Kotta Blater, Karang Nangka, Klatakan, dan Sidomulyo. Afdeling Glantangan mencatatkan angka produksi terbesar yaitu 37.035,58 Ton, sementara Afdeling Sidomulyo mencatatkan hasil produktivitas tertinggi yaitu 146 Ton/Ha. 9 Afdeling tersebut tersebar di 6 Kebun PT Perkebunan Nusantara XII di Kabupaten Jember yaitu Kebun Glantangan, Kalisanen, Mumbul, Kotta Blater, Banjarsari, dan Renteng.
Untuk mengoptimalisasikan usaha perkebunan tebu di Kebun Mumbul, Manajer Kebun Mumbul secara terus-menerus dan berkesinambungan akan mengevaluasi program kerja serta memaksimalkan penggunaan digitalisasi dan mekanisasi sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas kebun serta meminimalisir adanyapekerjaan yang tidak terawasi. “Di zaman serba digital seperti saat ini, saya berfokus untuk memanfaatkan digitalisasi dan mekanisasi sehingga tidak ada pekerjaan yang tidak terkontrol” pungkas Hendro Prasetyo.
Untuk mendukung hal tersebut, Asisten Akuntasi Keuangan dan Gudang Kebun Mumbul Akhmad memanfaatkan platform Google Spreadsheet sebagai media untuk memantau perkembangan yang ada di kebun secara realtime. Sehingga dapat diawasi secara langsung apabila terdapat pekerjaan yang tidak berjalan dengan semestinya. Kemudian, penggunaan drone juga dilakukan guna keperluan foto udara untuk menjangkau areal-areal yang sulit dipantau apabila dilakukan secara manual mengelilingi areal kebun. Penggunaan drone diharapkan agar tidak ada bagian terkecil sedikitpun yang tak terkontrol oleh jajaran karyawan kebun terlebih pimpinan kebun. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini apabila terdapat masalah dalam pekerjaan yang dapat mengakibatkan gagalnya proses pemeliharaan.
Selain digitalisasi, mekanisasi juga dilakukan dengan menggunakan berbagai armada alat berat untuk menunjang usaha perkebunan tebu di Kebun Mumbul. Di bawah pengelolaan Asisten Pelayanan Teknik, Kebun Mumbul memiliki berbagai kendaraan dan alat berat. “Untuk menunjang proses mekanisasi Kebun Tebu kami memiliki Traktor 105 HP sebanyak 4 unit, 3 Unit Grab Loader, 2 Unit Traktor 150 HP, 2 Unit Mesin Klentek, 1 Unit Excavator, 1 Unit Implement Cane Planters, serta 14 Unit kendaraan Truk Bak, dan 4 Unit Dump truk.” Kata Asisten Pelayanan Teknik Hervian Rahardiansyah. Selain memanfaatkan alat berat dan kendaraan milik kebun, Kebun Mumbul juga menjalin kerjasama dengan mitra alat berat untuk menunjang mekanisasi kebun.
Disamping menorehkan prestasi dalam hal produktivitas, Kebun Mumbul juga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan dengan penyerapan tenaga kerja yang sangat besar dengan melibatkan masyarakat sekitar kebun. Tidak seperti komoditas lain, tanaman tebu memerlukan pemeliharaan intensif yang dilakukan setiap hari sehingga membuat pengelola kebun tebu harus menyiapkan tenaga kerja yang memadai untuk memenuhi hal tersebut terlebih pada masa panen tebu. Hal ini membuat penyerapan tenaga kerja yang dilakukan oleh Kebun Mumbul sangatlah masif.
Asisten Kepala Tanaman I Kebun Mumbul Bayu Navie Pasandaran menerangkan bahwa pada masa panen, Kebun Mumbul setiap harinya harus mengirim pasok produksi tebu ke Pabrik Industri Gula Glenmore di Kecamatan Glenmore Banyuwangi. Rata-rata pasok produksi tebu tersebut setiap harinya sebanyak 2.500 Ton. Apabila 1 orang tenaga kerja mampu menghasilkan produksi 1 ton perhari, maka dalam 1 hari panen saja membutuhkan sekitar 2.500orang tenaga kerja. “Bayangkan apabila dalam 1 hari panen membutuhkan tenaga sebanyak itu, berapa tenaga kerja yang terserap dalam proses panen yang berlangsung dari bulan junisampai bulan november?” imbuhnya.
Hal senada disampaikan pula oleh Asisten Kepala Tanaman II Patria Ardi Murdani. Ia menjelaskan bahwa masyarakat yang tinggal sekitar 3 hingga 10 km dari kebun merasakan manfaat yang positif dengan adanya penyerapan tenaga kerja dari Kebun Mumbul. Tenaga kerja tersebut terlibat dalam proses penanaman,pemeliharaan dan tebang tebu. Desa-desa yang terdampak tersebut antara lain desa Lengkong, Mrawan, Suco, Mayang, Tempurejo, Tisnogambar, Banjarsari, Tamansari, Kraton, Curahtakir, Nogosari,dan lain sebagainya. Dengan adanya tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi bahkan hingga mencapai ribuan orang dalam kegiatan perkebunan tebu, maka Kebun Mumbul secara nyata dan langsung turut berkontribusi dalam meningkatkan lapangan pekerjaan di Kabupaten Jember serta memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Comment