ENEWSINDO, Gresik – Warbiasa program sekolah unggulan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Islam Pongangan, Gresik. Setelah membuka Kelas Tahfizd, kini punya program istimewa.
Semua siswa-siswi sekolah madrasah Tsanawiyah swasta ini sudah mulai dikenalkan dengan sejarah di kotanya sejak dini.
Akhir pekan kemarin, sekolah swasta yang bertengger megah di Jalan KH Syafi’i ini, baru saja mengajak muridnya agar peduli dan mengenali sejarah Kota Tua Gresik.
Mereka diajak untuk mengenali sejarah Kota Tua Gresik yang pada jaman kolonial dikenal bernama Grissee itu. Tak heran jika program “Study Tour” murid MTs Nurul Islam kali ini dibranding dengan program “Cultural Trip Bandar Grissee.”
Ini merupakan kegiatan perdana sejak sekolahan tersebut berdiri dan kali pertama dilakukan lembaga pendidikan atau sekolah di Gresik. “Kami memilih wisata Cultural Trip Bandar Grissee ini agar mereka tidak lupa sejarah,” tegas Ki Danang, inisiator event yang juga pengelola sekolah tersebut.
Danang menyebut generasi muda (millenial) harus sering dan rajin berkunjung ke destinasi sejarah kota lama . Ini karena Kota Gresik memiliki sejarah yang panjang.
“Untuk itu, kegiatan ini kami jadikan edukatif bagi generasi millenial,” aku Danang yang akan meminta pengajar sekolah memasukkan Cultural Trip to Bandar Grissee sebagai obyek Study Tour siswa.
Yang tak kalah penting, menurut dia, para siswa tidak sekadar berwisata. “Mereka juga akan menulis pengalamannya dan karya tulisnya akan dibukukan. Jadi saat lulus nanti masing-masing murid punya buku hasil karyanya,” jelasnya.
Gayungpun bersambut. Selama mengunjungi
destinasi wisata di kawasan Pecinan, Kampung Arab, Kawasan Kolonial dan Pribumi, mereka didampingi sejarawan dan budayawan.
Pendamping mereka adalah dari Yayasan Mataseger yaitu Kris Adji AW dan Fatah Yasin. Sedang dari pihak sekolah menerjunkan Luluk Mufida SPd.
Selama perjalanan ke destinasi, menurut Kris Adji para siswa MTs Nurul Islam diwajibkan menulis langsung tentang pengalaman dan pengamatannya. “Hari itu juga mereka menulis,” tegasnya.
Dalam hitungan hari karya mereka sudah bisa dibukukan. “Sekarang tinggal menunggu proses editing dan cetak,” ungkap Adji kepada media ini.
Ia yakin sekali ratusan siswa MTs Nurul Islam bisa membuat buku tentang sejarah Kota Tua Gresik. Karena itu dia sangat antusias dan merespon program yang dicanangkan sekolah madrasah tersebut.
Oleh sebab itu,”Kami selaku penggiat budaya Gresik sangat bergembira dengan adanya kegiatan ini. Apalagi antusiasme siswa Mts Nurul Islam sangat tinggi.
“Mereka banyak bertanya tentang destinasi Kota Tua. Dengan demikian anak anak semakin cinta terhadap kotanya dan ini menjadi nilai tentang bagaimana mereka menghargai dan mengetahui secara langsung kearifan lokal,” tutur Adji selaku Pimpinan Mataseger)
Seorang siswa kelas 8, Gresika Permata Suci mengakui baru kali ini tahu Kota Tua Gresik. Apalagi ada Kampung Pecinan yang tidak kalah dengan kota kota tua yang lain.
Kini, katanya, tinggal bagaimana generasi muda dan anak-anak yang lain peduli akan sejarah kotanya.
“Ayo Rek mengunjungi kota lama. Uapiiik dan serruu dijamin akan bertambah wawasan kita tentang kota Gresik Iki,” ajaknya.
SUPPORT WALIMURID
Aktivitas ini tidak bertepuk sebelah tangan. Orang tua siswa yakni Luluk Faridah sangat mendukung program pendidikan tersebut.
Ia menilai Cultural Trip to Bandar Grissee sangat mengaspirasi siswa agar mengerti dan memahami budaya dan sejarah di Gresik. “Saya berharap agar kegiatan positif ini berjalan terus,” cetusnya. (red)
Comment