by

Panen Perdana Kedelai PTPN XII Kebun Kalitelepak Optimis 2,1 ton/Ha

Banyuwangi enewsindo.co.id – Manajemen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII melakukan panen perdana kedelai Monokultur Holding Perkebunan Nusantara di Afdeling Porolinggo Kebun Kalitelepak desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore kabupaten Banyuwangi pada Kamis, 16/3/2023.

Panen Perdana Kedelai PT. Perkebunan Nusantara XII merupakan Program Ketahanan Pangan Nasional.

Dalam kegiatan panen hadir Direktur Produksi dan Pengembangan (DPP) PTPN lll Holding
dan direktur PTPN X , XI , XII ,

Tumpangsari BULE merupakan pola tanam terintegrasi antara tebu dengan kedelai yang bertujuan untuk meningkatkan daya guna lahan di perkebunan tebu serta mempunyai beberapa keuntungan mampu meningkatkan kesehatan lahan karena ada penambahan asupan biomasa kedelai ke dalam lahan pertanaman tebu. Selain itu, kedelai sebagai salah satu leguminosa dapat meningkatkan ketersediaan Nitrogen (N) bagi tanaman tebu.

Siwi Peni direktur PTPN XII dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung program bule merupakan langkah strategis yang membantu kelangkaan kedelai di masyarakat, selain mendukung tercapainya ketahanan pangan.
Selain itu, kedelai dapat memperbaiki struktur tanah menjadi lebih sehat. Kedelai juga memiliki kemampuan kemampuan fiksasi Nitrogen secara biologis sehingga meningkatkan ketersediaan nitrogen (N) bagi tanaman tebu. Adanya asupan Nitrogen akan mengurangi pemakaian pupuk urea di masa datang.

” Harapan adalah pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan kedelai di masyarakat akan tercapai serta sebagai solusi mendukung pencapaian ketahanan pangan nasional ” tutur Siwi.

Dalam paparannya siwi Peni menjelaskan, “dengan Taksasi 2,1 ton/hektar analisa usaha sekitar 10 juta/ hektar ini merupakan rencana kedelai benih sebesar 74 hektar dan saat ini sudah ditanam sekitar 57 hektar sudah kita tanam untuk kedeli benih yang rencana untuk benih 1000 hektar yang rencana ditanam pada tahun 2023 ” paparnya.

Selanjutnya Mahmudi Direktur Produksi dan Pengembangan (DPP) PTPN lll Holding menyampaikan,
” 2,1 ton per hektar adalah angka yang cukup membanggakan untuk dengan rencana panen menjadi bibit sekitar 1,5 ton per hektar, oleh karena itu ini membawa satu optimisme tersendiri.
Melalui optimalisasi lahan PTPN dengan program BULE ( penanaman kedelai dalam sela-sela tanaman tebu) dan SALE ( sawit kedalai ) ” ujarnya.

Mahmudi berharap selain menjadikan ketahanan pangan juga bisa meningkatkan pendapatan perusahaan.

” Lebih dari itu sebenarnya bagaimana pola 10 ribu hektar tebu kedelai yang kita lakukan harus bisa dilihat oleh rakyat , para petani tebu sehingga nantinya petani tebu akan semakin tertarik untuk melakukan budidaya kedelai tebu yang akan meningkatkan income para petani ” tambahnya.

Usai paparan yang dilakukan oleh direktur dilakukan panen perdana segenap manajemen melakukan panen perdana kedelai .

Diharapkan program unggulan tumpangsari (mixed cropping) tebu dengan komoditas pangan strategis lainnya dapat menjadi kebijakan PTPN Holding di masa datang. Melalui model tumpang sari, maka akan diperoleh pendapatan tambahan dari produk tanaman lain seperti kedelai selain dari tanaman utama tebu.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *