JEMBER enewsindo.co.id – Di masa cutinya sebagai Bupati Jember saat kampanye Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jember, Haji Hendy Siswanto menyempatkan menemui masyarakat yang sudah pernah secara langsung menerima manfaat program program dari Pemkab Jember.
Dalam beberapa kunjungannya, Hendy melakukan serap aspirasi secara langsung kepada masyarakat Jember yang sudah pernah menerima manfaat secara langsung, seperti beberapa waktu lalu saat menemui penerima di Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang.
“Alhamdulillah banyak warga Jember yang secara langsung bisa mendapatkan manfaatnya, terutama program Pasti Keren. Kedepan program tersebut akan kami tingkatkan,” terang Hendy.
Pemkab Jember di masa kepemimpinan Hendy Siswanto-Gus Firjaun (HSGF), menyalurkan sejumlah bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat, tanpa pungutan liar atau pungli.
Hendy menyebut tolak pungli adalah kewajiban bagi seluruh penyelenggara negara. Bahkan ia berkomitmen untuk memerangi pungli.
“Saya bersama Gus Firjaun konsisten selamanya tolak pungli. Tekad kami mengabdikan diri kepada masyarakat Jember,” tegasnya, Jumat 11 Oktober 2024.
Selama 3,5 tahun memimpin Kabupaten Jember, duet HSGF tercatat telah menyalurkan Bansos sejumlah Rp66.578.600.000 atau Rp66,5 miliar untuk pondok pesantren, masjid, musala, organisasi masyarakat, serta guru ngaji.
Bahkan yang terbaru, Pemkab Jember di bawah kepemimpinan HSGF memutuskan untuk mengganti rekening bank sebagai alat penerimaan insentif guru ngaji, dari yang sebelumnya BRI, diganti Bank Jatim, supaya nominal yang diterima, tidak terpotong biaya administrasi bank.
Hadi Supaat, mantan anggota DPRD PDIP mengapresiasi apa yang jadi komitmen pasangan Hendy – Gus Firjaun, karena menurut Hadi linier dengan semangat partai PDIP.
“Kami yakin keputusan Partai memang sangat tepat terhadap paslon nomor 1, karena sesuai dengan semangat kerakyatan yang jadi landasan partai PDIP,” terang politikus berambut gondrong tersebut.
Di masa kepemimpinan HSGF, besaran insentif guru ngaji trennya terus naik, bahkan data terbaru yang didapat enewsindo.co.id, bahwa setiap guru ngaji di Kabupaten Jember menerima insentif sebesar Rp1,5 juta.
Berikut bukti nyata penyaluran *Bansos* yang pernah disalurkan Pemkab Jember di masa kepemimpinan HSGF :
• Program bantuan di 82 Pondok Pesantren dengan nominal Bansos sejumlah Rp1.975.000.000,-
• 107 Masjid dengan nominal Bansos sejumlah Rp1.840.000.000,-
• 49 Mushala dengan nominal Bansos sejumlah Rp588.600.000,-
• 43 Ormas dan Lembaga dengan nominal Bansos sejumlah Rp1.110.000.000,-
• 40.710 Orang Guru Ngaji dengan nominal Bansos sejumlah Rp61.065.000.000,- _(ian)_
Comment