Ada informasi yang menyatakan bahwa sel tikus sawah bisa lahir dari sistem kelembapan yang merangsang mikro sel membentuk sel dan kemudian satuan sel membentuk organ hingga lahir tikus yang amat cerdas dan kordinatif.
Ihtiar untuk memerangi tikus sawah hanya efektif jika ekosistem alam di buat sedemikian rupa hingga menemukan bentuk yang ideal seperti prototipe Khidir.
Sementara ini memahami Khidir secara fisik tak lepas dari sosok yang fenomenal karena hidup abadi berkat air kehidupan yang di minumnya.
Fenomena yang demikian tentu bisa dikaitkan dengan pesan terhadap pemeliharaan alam yang tidak lepas kode Khidir yang artinya hijau seperti di urai dalam buku M Alwi Fuadi Nabi Khidir.
Disebutkan oleh beliau bahwa salah satu mukjizat Nabi Khidir adalah menghikaukan alam hingga dimanapun beliau tinggal tanah yang semula kering menjadi hijau dan subur.
Khidir juga memberi pesan bahwa ekosistem bukan hanya pada alam nan hijau tapi tata kelola alam yang berkeadilan juga sangat berpengaruh pada keberlanjutan kehidupan.
Jejak pesan ini bisa di lacak pada pembelaan beliau terhadap kepentingan wong cilik yang sementara ini sering menjadi korban keserakahan oligarki yang memperkosa alam se enak udelnya.
“Tahukah kamu Musa, kenapa aku lubangi perahu yang kita tumpngi….
Karena ada penguasa serakah yang hendak merampas perahu yang utuh tanpa cacat …. lihat perahu yang kita tumpangi lolos tidak di rampas karena cacat” Al Kahfi 79.
Thoha Muntaha
Comment